Friday, November 2, 2012

Pemuda Muslim Ideal dimataku, Sosok Tauladan dalam Kehidupan

Standard

Pemuda adalah sosok pewaris peradaban. Sosok yang akan mengemban amanah dari para pendahulunya. Ia berperan sebagai agen futuritas kehidupan. Sikapnya dimasa ini akan menentukan masa depan zamannya. Pemuda adalah tiang penyangga masa depan.

Dalam Islam, masa muda dipandang sebagai masa keemasan kehidupan manusia. Bahkan karena begitu pentingnya masa muda, Islam sangat memuliakan orang yang menghabiskan masa mudanya dengan ibadah kepada ALLAH.  Rasulullah SAW bersabda dalam hadits Abdullah bin Mas’ud RA, “Tidak akan beranjak kaki anak Adam pada Hari Kiamat dari sisi Rabbnya sampai dia ditanya tentang 5 (perkara) : Tentang umurnya dimana dia habiskan, tentang masa mudanya dimana dia usangkan, tentang hartanya dari mana dia mendapatkannya dan kemana dia keluarkan dan tentang apa yang telah dia amalkan dari ilmunya”. (HR. At-Tirmizi). Hadits tersebut menunjukan bahwa masa muda itu sangat penting.

Jika masa muda adalah masa yang sangat penting, lalu bagaimanakah sosok pemuda muslim ideal yang sesungguhnya?.  Bagaimana seharusnya ia bersikap?. Pemuda muslim ideal adalah pemuda yang memiliki semangat tinggi untuk menuntut ilmu. Menjadikan ilmunya sebagai dasar berakhlak mulia. Menjadikan setiap akhlak mulianya bermanfaat bagi agama, keluarga dan masyarakat. Serta menjadikan seluruh sikap hidupnya sebagai ibadah dan dakwah yang istiqomah. Pemuda muslim ideal adalah teladan dalam kebaikan.

Sudah seharusnya kita beramal dengan didasari ilmu yang haq. Ilmu yang akan menjadikan amalan kita bernilai ibadah dihadapan ALLAH SWT. Dengan ilmulah keridhoan ALLAH akan semakin dekat kepada kita. Jika diibaratkan, ilmu itu bagaikan ruh dalam jasad yang berupa amalan. Sehingga amalan yang tanpa didasari ilmu bisa jadi serupa dengan jenazah yang merupakan jazad tanpa ruh. Maka, sudah seharusnya pemuda muslim ideal selalu bersemangat untuk menuntut ilmu sebagai landasan amalannya.

Wujud nyata dari ilmu adalah amalan. Setelah memperoleh ilmu sesegera mungkin seorang pemuda muslim mengaplikasikannya melalui amalan sholeh. Amalan yang sudah diniatkan sebagai ibadah kepada ALLAH SWT. Dengan amal yang didasari ilmu maka lengkaplah sudah jazad ibadah seorang muslim. Setiap geraknya bernilai ibadah, setiap ucapannyapun selalu bermanfaat dan hidupnya Insya ALLAH berkah.
Berilmu, beramal kemudian barulah seorang muslim berdakwah mengajak umat pada kebaikan. Menyerukan agama ALLAH ke segenap penjuru dunia sebagai wujud kecintaan pada Rabbnya. Dalam berdakwah seorang muslim tidak hanya bisa melakukannya melalui ceramah dalam pengajian. Namun dakwah yang dimaksud adalah dakwah lewat berbagai aspek yang haq. Misalkan melalui menulis, kegiatan sosial maupun bidang lain sesuai bakat dan minat kita. Yang jelas dakwah adalah menyampaikan syariat ALLAH untuk kemudian menjadikan orang lain hidup dijalan yang ALLAH ridhoi. Maka, semangat berdakwah akan selalu menjadi watak pribadi  pemuda muslim.

Diriwayatkan dari Jabir berkata, ”Rasulullah SAW bersabda, Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani dan Daruquthni). Maka sudah seharusnya pemuda muslim berusaha memperbanyak amalan yang mendatangkan limpahan manfaat bagi banyak orang. Lewat amalan seperti inilah Insya ALLAH derajat seseorang akan dinaikan oleh ALLAH SWT ke dalam golongan orang yang istimewa.

Sesedikit apapun perbuatan baik akan selalu mendatangkan manfaat, apa lagi jika perbuatan tersebut dilakukan secara berkelanjutan, tentunya semakin banyak manfaat yang akan diperoleh. Bahkan, hal paling penting yang akan diperoleh adalah kecintaan ALLAH terhadap hambanya yang istiqomah dalam kebaikan. Demikian pula sikap seorang pemuda muslim ideal, ia selalu berusaha beristiqomah dalam amal kebajikannya. Sosok yang mampu beristiqomah dalam menuntut ilmu, mengamalkannya, menyampaikannya dan menyebarkan manfaat bagi banyak orang. Tolak ukur pemuda muslim ideal bukanlah bagaimana ia menjadi yang terbaik, namun bagaimana ia eksis dalam kebaikan. #Essay Terbaik LK KaLAM FK UGM 2012 Katagori Ikhwan

Related Posts:

  • Merapikan Kenangan "Dalam dimensi waktu yang bergulir, kini kita telah memasuki pertengahan januari yang penuh dengan berkah"  Saya bersyukur kepada Tuhan … Read More
  • Ketetapan Hidup "Percayalah, bahwa beban ini ada untuk menguatkan, beban ini ada untuk mengokohkan, beban ini ada untuk memuliakan".  &… Read More
  • Sebuah Nama: Antara Do’a dan Cita "Inspiratif Mengabdi" Kala itu orang tua kita sibuk mencari satu atau beberapa kata. Tak seperti biasanya, mereka teramat serius membuka lembaran buku, kitab, dan be… Read More
  • Menepis Pesimisme "Sejarahpun terukir, pesimisme tersingkir, dan semoga mampu menginspirasi setiap diri" Sekitar satu setengah tahun silam, saya hadi… Read More
  • Trivium Dimasa Romawi silam,  begitu banyak manusia terbelenggu dalam kebodohan. Bukan hanya kebodohan intelektual, lebih jauh yaitu kebodohan moral.… Read More

2 comments:

  1. tidak ada balasan dari kebaikan kecuali kebaikan itu sendiri (Q.S Ar Rahman : 60 )
    Hamazah! ^^

    ReplyDelete
  2. Aamiin, terimakasih sudah berkunjung :)

    ReplyDelete