Pemuda adalah sosok pewaris peradaban. Sosok
yang akan mengemban amanah dari para pendahulunya. Ia berperan sebagai agen
futuritas kehidupan. Sikapnya dimasa ini akan menentukan masa depan zamannya.
Pemuda adalah tiang penyangga masa depan.
Dalam Islam, masa muda dipandang sebagai masa
keemasan kehidupan manusia. Bahkan karena begitu pentingnya masa muda, Islam
sangat memuliakan orang yang menghabiskan masa mudanya dengan ibadah kepada
ALLAH. Rasulullah SAW bersabda dalam
hadits Abdullah bin Mas’ud RA, “Tidak akan beranjak kaki anak Adam pada
Hari Kiamat dari sisi Rabbnya sampai dia ditanya tentang 5 (perkara) : Tentang
umurnya dimana dia habiskan, tentang masa mudanya dimana dia usangkan, tentang
hartanya dari mana dia mendapatkannya dan kemana dia keluarkan dan tentang apa
yang telah dia amalkan dari ilmunya”. (HR. At-Tirmizi). Hadits tersebut
menunjukan bahwa masa muda itu sangat penting.
Jika masa muda adalah masa yang sangat
penting, lalu bagaimanakah sosok pemuda muslim ideal yang sesungguhnya?. Bagaimana seharusnya ia bersikap?. Pemuda
muslim ideal adalah pemuda yang memiliki semangat tinggi untuk menuntut ilmu.
Menjadikan ilmunya sebagai dasar berakhlak mulia. Menjadikan setiap akhlak
mulianya bermanfaat bagi agama, keluarga dan masyarakat. Serta menjadikan
seluruh sikap hidupnya sebagai ibadah dan dakwah yang istiqomah. Pemuda muslim
ideal adalah teladan dalam kebaikan.
Sudah seharusnya kita beramal dengan didasari
ilmu yang haq. Ilmu yang akan menjadikan amalan kita bernilai ibadah dihadapan
ALLAH SWT. Dengan ilmulah keridhoan ALLAH akan semakin dekat kepada kita. Jika
diibaratkan, ilmu itu bagaikan ruh dalam jasad yang berupa amalan. Sehingga
amalan yang tanpa didasari ilmu bisa jadi serupa dengan jenazah yang merupakan
jazad tanpa ruh. Maka, sudah seharusnya pemuda muslim ideal selalu bersemangat
untuk menuntut ilmu sebagai landasan amalannya.
Wujud nyata dari ilmu adalah amalan. Setelah
memperoleh ilmu sesegera mungkin seorang pemuda muslim mengaplikasikannya
melalui amalan sholeh. Amalan yang sudah diniatkan sebagai ibadah kepada ALLAH
SWT. Dengan amal yang didasari ilmu maka lengkaplah sudah jazad ibadah seorang
muslim. Setiap geraknya bernilai ibadah, setiap ucapannyapun selalu bermanfaat
dan hidupnya Insya ALLAH berkah.
Berilmu, beramal kemudian barulah seorang
muslim berdakwah mengajak umat pada kebaikan. Menyerukan agama ALLAH ke segenap
penjuru dunia sebagai wujud kecintaan pada Rabbnya. Dalam berdakwah seorang
muslim tidak hanya bisa melakukannya melalui ceramah dalam pengajian. Namun
dakwah yang dimaksud adalah dakwah lewat berbagai aspek yang haq. Misalkan
melalui menulis, kegiatan sosial maupun bidang lain sesuai bakat dan minat
kita. Yang jelas dakwah adalah menyampaikan syariat ALLAH untuk kemudian
menjadikan orang lain hidup dijalan yang ALLAH ridhoi. Maka, semangat berdakwah
akan selalu menjadi watak pribadi pemuda
muslim.
Diriwayatkan dari Jabir berkata, ”Rasulullah
SAW bersabda, Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi
seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang
paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani dan Daruquthni). Maka sudah
seharusnya pemuda muslim berusaha memperbanyak amalan yang mendatangkan
limpahan manfaat bagi banyak orang. Lewat amalan seperti inilah Insya ALLAH
derajat seseorang akan dinaikan oleh ALLAH SWT ke dalam golongan orang yang
istimewa.
Sesedikit apapun perbuatan baik akan selalu
mendatangkan manfaat, apa lagi jika perbuatan tersebut dilakukan secara
berkelanjutan, tentunya semakin banyak manfaat yang akan diperoleh. Bahkan, hal
paling penting yang akan diperoleh adalah kecintaan ALLAH terhadap hambanya
yang istiqomah dalam kebaikan. Demikian pula sikap seorang pemuda muslim ideal,
ia selalu berusaha beristiqomah dalam amal kebajikannya. Sosok yang mampu
beristiqomah dalam menuntut ilmu, mengamalkannya, menyampaikannya dan
menyebarkan manfaat bagi banyak orang. Tolak ukur pemuda muslim ideal bukanlah
bagaimana ia menjadi yang terbaik, namun bagaimana ia eksis dalam kebaikan. #Essay Terbaik LK KaLAM FK UGM 2012 Katagori Ikhwan
tidak ada balasan dari kebaikan kecuali kebaikan itu sendiri (Q.S Ar Rahman : 60 )
ReplyDeleteHamazah! ^^
Aamiin, terimakasih sudah berkunjung :)
ReplyDelete