Aku dan ROHIS Smadha

Saat pertama kali aku tahu tentang ROHIS di sekolahanku, aku hanya memandang ROHIS sebagai organisasi biasa yang ada dibawah OSIS dan tentunya tak lebih baik dari pada OSIS. Tak heran, seperti anggapanku saat itu sekarang ini banyak teman-temanku yang menyepelekan keberadaan ROHIS. Seiring berjalannya waktu semakin aku tahu yang sesungguhnya tentang ROHIS.

Tak bisa dipungkiri bahwa ROHIS tak serendah itu. Bagaimanapun ROHIS adalah organisasi resmi yang didukung penuh oleh sekolahanku dan berlandaskan syariat islam dalam setiap langkahnya. Bahkan ROHIS di sekolahanku hingga kini telah melahirkan pemuda-pemudi islami yang sukses dikemudian hari.

Dari pengalamanku dan cerita dari Bapak dan Ibu guru, maka aku dapat menyimpulkan bahwa semakin aktif seorang siswa dalam mengikuti atau bahkan mengurusi kegiatan ROHIS maka Ia akan semakin banyak memperoleh manfaat dari amal perbuatannya di ROHIS.

ROHIS memang bukan organisasi elit seperti OSIS dan bukan pula organisasi tertinggi di sekolahanku seperti MPK. Namun ROHIS adalah organisasi pembenteng hati dari sikap tercela dan sekaligus sebagai organisais penyemangat dalam fastabikul khoirot . ROHIS membentengi hati para pengurusnya dengan siraman rohani setiap waktu. Siraman rohani tak hanya bermakna menyimak ceramah, namun juga bermakna sebagai suatu pemberian yang menjadikan rohani teduh dan tenteram.

(Penyerahan PIN ROHIS dari Mas Luthfie Maula (Ketua Rohis Smadha 2009-2010) ke saya selaku Ketua Rohis terpilih)

Dengan prinsip kerja yang berdasarkan syari’at islam , kami sadar bahwa harus ada keseimbangan dalam menjalankan tanggungjawab. Secara umum tanggung jawab manusia adalah mengabdi kepada Allah dengan beribadah secara ikhlas setiap waktu. Selain itu dalam masyarakat juga ada berbagai tanggungjawab yang harus dilaksanakan, seperti tanggungjawab terhadap orang tua dan juga tanggungjawab sebagai pengurus ROHIS. Karena itu, meskipun kami disibukan untuk melaksanakan berbagai program kerja kami dalam kepengurusan ROHIS tapi hal itu tidak membuat kami lupa untuk tetap saling berlomba-lomba dalam kebaikan. Khususnya dalam berprestasi, dimana begitu banyak prestasi yang telah kami ukir bersama. Itu bukan sesuatu yang baru bagi kami, namun sesuatu yang telah membudaya dari generasi-generasi sebelum kami.itu semua kami usahakan karena ROHIS telah mendidik kami untuk memperoleh kesuksesan dunia dan akhirat.

Kami adalah keluarga yang semakin kokoh dalam semangat persaudaraan dan kebersamaan untuk menegakan syari’at islam. Kami berjuang untuk Allah dengan berlomba-lomba dalam kebaikan dan berusaha menjadi teladan bagi teman-teman kami. Memang semua itu sanagat berat dan melelahkan, namun bagi kami tak ada suatu hal yang merugikan karena lelahnya raga akan terobati dengan nikmatnya persaudaraan.

Jika kami bisa menentukan segalanya, maka kami ingin terus bersama dalam keluarga besar ini. Namun kami sadar bahwa Allahlah yang maha berkehendak lagi maha kuasa sehingga kamipun harus rela untuk berpisah karena Allah.

Dan kini aku tahu bahwa untuk mendapatkan manfaat yang banyak dalam berlatih berorganisasi di sekolahan, tak harus di menjadi pengurus organisasi elit, tertinggi atau yang bergengsi. Tapi organisasi yang kondusif dalam usaha memperbaiki akhlak secara murni dengan berdasarkan pedoman hukum tertinggi berupa Al-Qur’an dan As-sunah.