Hidup ini mengajarkan kita
untuk menikmati segala proses. Memaknai bahwa setiap langkah yang kita tapaki
sekarang merupakan bagian dari masa lalu sekaligus masa depan. Begitu indahnya
proses ini jika kita telah berhasil memaknai arti hidup.
"Dirimu seperti yang
kau pikirkan"
Pencarian tiada henti akan
selalu menemani perjalanan hidup, bahkan sampai kapan pun mungkin akan tetap
mencari, menghayati makna hidup dan kehidupan yang serba misterius. Mencoba
menjawab segala tanya di pikiran, yang semua itu hanya akan terjawab dengan
terus mencari, mencari, dan mencari.

Biarlah pencarian ini
terus berjalan. Biarlah berbagai tanya makin menjalar di tiap neuron sebagai pertanda bahwa memang benar
kata mereka, kita masih bodoh, maka harus terus belajar, mengejar
ketertinggalan akan ilmu yang melangit.
Biarlah kita hidup apa
adanya, karena kamu adalah kamu, aku adalah aku. Berusaha berkompromi terhadap
segala kekurangan dan kelebihan diri. Kesederhanaan dan sikap apa adanya itulah
yang akan membuatmu mengakui bahwa engkau manusia, punya kekurangan. Tak perlu
ada gengsi dalam diri, mengakui kekurangan adalah bentuk dari kedewasaan pikir
dan awal yang baik untuk menjelma menjadi sosok luar biasa. Tanpa pengakuan terhadap
kekurangan, hanya akan ada manusia yang angkuh dan berhati kerdil.
Hei kawan, kamu mau jadi
seperti apa?. Terserah kamu. Maka gambarkan maumu dengan jelas, makin jelas.
Berproseslah makin kuat, makin tangguh. Bermesralah dengan Tuhan yang Maha
Cinta, satu-satunya yang setia dimanapun, kapanpun, dalam keadaan
bagaimanapun.
Tidak semua orang berhasil
memaknai hidup dengan tepat, bahkan begitu banyak yang harus berkubang lumpur
hina karena salah memaknai hidup. Bagi kamu yang masih dan terus mecari,
dengarkan senandung indah di setiap degup jantungmu.
"Manusia menjadi mulia bergantung isi hatinya"
0 komentar:
Post a Comment