
Indonesia sebagai pemilik salah
satu hutan hujan tropis terbesar di dunia tentu memegang peran penting dalam
menyangga kebutuhan dunia akan hutan beserta oksigennya. Namun, berbanding
lurus dengan hal itu, Indonesia juga termasuk pemasok terbesar emisi karbon
dunia, akibat kebakaran hutan. Inilah ironi yang terjadi, Indonesia sebagai
salah satu produsen oksigen dan karbon terbesar di dunia karena hutannya secara bersamaan.
Di tahun ini kebakaran hutan di
Indonesia memasuki usianya yang ke 18. Bertepatan dengan hari kehutanan sedunia
menjadi sangat pas untuk merenung dan membuat harapan bagi hutan di Indonesia
berkaitan dengan kebakaran yang dialaminya, make
a wish.
Tanpa melihat siapa dan apa latar
belakang kita, selama kita satu bangsa, Indonesia, saya pikir semua bersepakat
untuk membuat harapan di momentum ini dan berdo’a pada Tuhan untuk kebaikan
hutan Indonesia. Tapi ada yang berbeda, jika pada umumnya ulang tahun diwarnai
dengan do’a “semoga panjang umur”, kali ini kita berdo’a semoga “pendek umur
dan segera berakhir” untuk kebakaran hutan Indonesia.
Kita melaknat dan mengutuki
mereka (masyarakat dan perusahaan) yang dengan unsur “sengaja” membakar
hutan-hutan di Indonesia. Dan parahnya tak ada hukuman tegas untuk mereka.
Pemeritah sama sekali tak tegas atas tindakan mereka. Selengkapnya mengenai permasalahan hutan Indonesia dapat diakses di http://bit.ly/RilisAksi dan http://bit.ly/SikapHutan .
Entah berapa ribu lagi korban akibat
kebakaran hutan ini, entah berapa juta lagi ekosistem dan spesies terkorbankan,
entah berapa triliun lagi rupiah terkorbankan, dan entah sampai kapan lagi
pemerintah akan terus berdiam diri melihat pengrusakan ini.
Tapi, tak layak bagi manusia
ber-Tuhan untuk hilang harapan, let’s make a wish untuk hutan Indonesia! (AZ)
0 komentar:
Post a Comment