Saturday, January 4, 2014

Seberkas Cahaya

Standard
"Seberkas cahaya itu tak pernah memaksakan, namun mengajak mata menatap lentera"


Dalam gelapnya malam sunyi, seberkas cahaya muncul menerangi kemelut akal. Segumpal keraguan dalam hati pun luruh bersamaan dengan mengalirnya air hujan yang murni. Lagi lagi, kata-kata itu menguatkan jiwa yang lemah ini.

Kebaikan itu tak pernah memaksa, hanya berusaha sekuat tenaga untuk menerangi. Seperti seberkas cahaya, bersinar dengan kerja-kerja ikhlas tanpa harap balas budi. Hendaknya memang demikian kerja kita, seperti seberkas cahaya.

Jangan lagi ada hati yang tersakiti. Kalau memang sudah ada, maka tentu bertaubat menjadi langkah awal perbaikan niat. Kedepanya, langkah profesional menebar manfaat menjadi pembuktian, mana yang paling bersungguh-sungguh?.

Tidak selalu sistem salah, tidak juga manusianya. Namun, apakah menjadi wujud kehinaan bila kita berkaca diri?. Kemelut umat yang membelit ini seringkali terkendala oleh orang-orangnya, mungkinkah karena terlalu malas berkaca?.

Dalam ikrar malam ini, menjadi harapan besar agar seberkas cahaya itu mampu menerangi gelapnya fikir dan keruhnya hati. Senyuman indah mereka selalu kami nanti sebagai simbol suksesnya perjuangan kami. 

0 komentar:

Post a Comment