Politik sering dikonotasikan negatif oleh publik, bahkan oleh kalangan terpelajar sekalipun. Politik adalah strategi mencapai tujuan bersama atau kelompok. Kenapa politik sering berkonotasi negatif?. Karena orang-orang berkepentingan yang terjun di politik sering bertindak tidak etis sehingga mencerminkan wajah politik yang negatif. Tak jarang sang politisi pun pragmatis dalam berpolitik, hanya mementingkan ego pribadi saja.
Sejak kecil saya tertarik pada dunia politik, sampai akhirnya berkesempatan untuk menikmati dinamika politik, walaupun sekedar politik kampus. Namun, sekalipun hanya politik kampus saya belajar banyak hal.
Saya menemui banyak orang unik dimana saya bisa belajar dari mereka. Ada yang niatnya baik, implementasinya buruk; ada yang sedari niatnya sudah buruk; ada yang selalu konsisten di luar lingkaran untuk mengingatkan kembali ke jalan lurus; bahkan ada juga yang tak peduli.
Bicara politik, maka bicara tentang kepentingan yang sangat kompleks. Cukup rumit dijelaskan lewat kata-kata. Yang jelas politik itu berat dan berresiko.
Politik butuh orang-orang baik. Semua sepakat politik itu kotor karena yang mengisi orang kotor. Orang baik cenderung tungganglanggang takut. Padahal mereka sangat dibutuhkan.
Selayaknya pemimpin, orang yang berpolitik juga harusnya sudah selesai dengan dirinya sendiri. Karena butuh keteguhan memegang prinsip dan mengendalikan diri.
Lawan politik yang sering menjengkelkan adalah ujian berat. Bahkan hampir menumbangkan profesionalisme dan integritas kita. Tapi lagi-lagi ada orang yang mirip malaikat, selalu mengingatkan pada kebaikan dan menguatkan.
Pada akhirnya, disimpulkan bahwa kami disini bukan untuk berpolitik, tapi ingin menebar manfaat, lagi menyeru pada kebaikan. Bismillah
0 komentar:
Post a Comment