Sunday, October 6, 2013

Wahai Diri, Bangkitlah!

Standard
Wahai diri, apakah pantas engkau terus berbaring dalam rapuhmu?. Jalan-jalan ini memang sulit, berkelok-kelok, lagi amat panjang. Namun, apakah engkau akan menyerah?. Padahal engkau tahu inilah jalan yang hakiki.

Wahai diri, percayalah pada hakikat. Bahwasanya tiada ujian Tuhan yang terlalu, tiada lebih dari kekuatan makhluknya.

Jika memang tumpukan-tumpukan beban itu kian menggunung. Atau semangat-semangat yang berkobar sedang redup. Maka, ingatlah Tuhan-mu yang Maha Agung, Ia akan mengagkat beban dari pundakmu.

Wahai diri, sudahkah engkau tahu obat termujarab pereda kefuturan?. Itulah Sabar dan Syukur.
Bersabarlah, karena hakikat kehidupan ini adalah ujian. Sedang Tuhan telah memberi begitu banyak nikmat padamu, maka Bersyukurlah.

Wahai diri, engkau tahu, dan begitupun aku tentu sudah tahu. Bahwa diri ini memang amat rapuh. Ia tak punya daya melainkan atas izin Tuhan-nya.
Maka, ketika futur pun datang melanda, teguhlah!. Jangan biarkan ia membelenggu waktumu barang sedetikpun. Sedang engkau tahu waktu kita di dunia amatlah terbatas.

"Ketahuilah bahwa Wali-wali (penolong) Allah mereka tidak merasa takut dan tidak merasa sedih" (HR. Abu Dawud).

0 komentar:

Post a Comment