Petunjuk Tuhan, pun saya tak begitu tau bagaimana cara menjelaskan pada manusia bahwa itu adalah nyata.
Ketika tapak kaki sedang berjalan di sebuah bukit permai yang hijau, terkadang kita cukup dibingungkan. Kemana hendak kaki melangkah?. Itulah perumpamaan kehidupan ini, banyak pilihan. Dan tentu sebagai seorang hamba, sangat ingin kita melangkah sesuai dengan keridhoan Illahi Robbi. Prinsip "Khoirunaas Anfauhum Linnaas" yang sudah sepantasnya menghujam dalam sanubari wajib dijunjung.
Risiko-risiko pun kerap membayangi akal. Namun, tidakah engkau percaya petunjuk Tuhanmu bahwa ini nyata adanya?.
Jika engkau mengenal, diwaktu-waktu lalu petunjuk Tuhanmu berbeda dengan apa yang engkau mau. Namun, kini kau mendapati petunjuk-Nya selaras dengan mau mu, maka bersyukurlah!.
Kini cahaya pagi telah berpendar, menunggu si Ayam Jantan berkokok dalam merdunya. Merdu ketika ungkapan-ungkapan kemantapan dan perjuangan akan muncul dari senandungnya. Ia membangunkan semesta dari tidur lelapnya. Membuatnya tergugah untuk menghadap Rabb-nya, serta berjuang dengan sepenuh hati.
Dan semoga petunjuk-petunjuk yang terang ini mendekatkanku pada Nya. Pun semoga mereka mengerti bahwa ini petunjuk dari yang sebaik-baik memberi petunjuk :) .
0 komentar:
Post a Comment