Monday, August 20, 2018

Berdamai dengan Diri

Standard
Di suatu ketika, pernahkah Anda merasa realitas dan idealitas begitu kontras? Anda berpikir sesuatu setinggi langit, namun kenyataan berkata lain, faktanya sesuatu hanya setinggi gundukan bukit yang masih di bumi, belum melangit.

Setiap orang punya ekspektasi, harapan, dan bayangan-bayangan. Harapan secara idealis bahwa mestinya kehidupan yang dijalani seperti ini, sekolah yang ditempuh seperti itu, serta karir, rumah tangga, dan bahkan dalam semua aspek kehidupan.

Tapi, faktanya tidak semua berjalan seiring kehendak. Bahkan mungkin lebih sering realitas bertolakbelakang dari idealitas di alam pikiran. Lalu, bagaimana?

Tentu, sebenarnya kita mengerti, Tuhan tahu yang terbaik untuk kita. Dia memberi yang kita butuhkan, bukan yang kita mau. Walau demikian, mengerti akan hal itu bukan berarti seseorang bisa begitu saja menerima realitas yang hadir diluar nalar dan kendali. Penolakan demi penolakan, heran, bertanya-tanya, dan bahkan seolah tak menerima kenyataan yang telah ditetapkan Tuhan.

Ya, itulah bagian episode hidup yang barangkali semua orang pernah mengalami, realitas yang kontras. Semua orang tentu pernah merasakan harapannya tak sesuai dengan fakta lapangan. Sehebat apapun, seteliti apapun, secerdas apapun; ada faktor X yang sama sekali tak bisa dikendalikan.

Dalam menghadapi realitas yang demikian, kemampuan untuk berdamai dengan diri sendiri adalah kunci. Bagaimana kita berusaha menenangkan diri, menerima kenyataan, lalu segera bergegas untuk langkah selanjutnya. Tidak mudah dan tentu butuh waktu memang; ada yang butuh dalam hitungan hari, ada yang butuh dalam satuan bulan, bahkan ada yang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk sekadar berdamai dengan diri. Menerima realitas, menghadapi dengan gagah dan berlapang dada. 

Inilah hidup, selalu dipenuhi realitas yang kontras terhadap idealitas. Kita tak bisa lari, sering tak bisa mengontrol, namun kita dapat berdamai dengan diri. Ini kenyataan yang harus dihadapi, melangkahlah terus menuju visi.


Related Posts:

  • Refleksi Pencarian Hidup ini mengajarkan kita untuk menikmati segala proses. Memaknai bahwa setiap langkah yang kita tapaki sekarang merupakan bagian dari masa lalu s… Read More
  • Kekuatan Cinta Kini aku merasakan bisik termanis di telingaku. Desir terlembut di sekujur tubuhku. Helaan ternikmat di setiap hembus nafasku. Serta perasaan terind… Read More
  • Mengenal Advokasi Kemasyarakatan Sebagaimana tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa Advokasi bermakna “pembelaan” . Sedangkan masyarakat bermakna sejumlah m… Read More
  • Jelajah Bumi, Mimpi yang Segera Terwujud “Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran” (Q.S. Al-Hijr: 19… Read More
  • Ide Sederhana untuk Indonesia Indonesia dimasa depan adalah negeri yang berkomitmen untuk memenuhi hak rakyat. Dengan menciptakan kesejahteraan dan kemakmuran terhadap raky… Read More

0 komentar:

Post a Comment