Tuesday, November 18, 2014

Sajak Pendek

Standard
Hampir lupa bagaimana rasanya mengetik tiap kata di blog ini. Tertulis, last post pada 15 Oktober 2014. Tak terasa lebih dari sebulan merindukan dashboard ini. Mungkin karena terlalu tersibukan dengan prioritas lain, khususnya prioritas akhir tahun. :D

Sedang terkejut.
Hari ini aku sedang terkejut dengan dzat yang maha kuasa. Betapa indahnya rencana-Nya, jauh lebih indah dari rencanaku dan tentunya rencanamu.

Tiada yang mustahil.
Jika Tuhan berkehendak, tiada yang mustahil. Mudah baginya mewujudkan kehendakmu, pun sebaliknya.

Terus berharap.
Ia mengajarkan terus berharap. Sekalipun mata manusia melihat suatu hal tak mungkin, Allah menyimpan harapan bagi kita bahwa semua mungkin terjadi. Maka tak boleh berhenti berharap, karena harapan adalah sumber kekuatan tindakan dan do'a.

Tuntas!. Detik ini merasa tuntas membayar kesalahan masa lalu. Meski sebenarnya terlalu dini. Sejatinya seorang pembelajar memang tak boleh abay pada hal penting sebagai bagian dari proses pembelajaran. Maka aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik seoptimal mungkin harus dikejar. 

Belajar.
Ini bagian dari proses belajar. Tak boleh mudah puas dalam belajar, harus terus haus akan ilmu. 

Mulai.
Sejatinya ini baru dimulai. BARU SAJA!. Ini semacam teguran halus untuk tak terlena pada satu hal dan lupa pada hal lain. Banyak yang bisa aku dan kamu lakukan. Maka mulailah dengan senyum keyakinan.

Percayalah.
Percayalah pada Tuhan yang membimbing tiap hembus nafasmu. Percayalah pada dirimu, ia terlalu hebat untuk tidak kau percaya, karena dirimu adalah ciptaan hebat dari dzat yang maha hebat. Maka percaya lah bahwa kau sanggup menggapai mimpimu atas izin-Nya.

Bersahaja.
Harusnya ini membuatmu bersahaja, bukan malah angkuh. Jika itu terjadi tanyakan pada dirimu, mungkinkan ini akibat dari "ujian" yang gagal?.

Cinta.
Dan lagi-lagi kita bicara tentang cinta yang merasuk dalam. Cinta meminta segala darimu, baik itu jiwa, raga, harta, dan segalamu. Maka, buktikan pada Ia yang kau cinta bahwa engkau pun layak mendapat cinta dari-Nya.

0 komentar:

Post a Comment