Setiap dari kita punya kewajiban
untuk mengajak orang berbuat baik. Perlu ikhtiar
tangguh dan konsisten. Mengajak pada kebaikan tidak cukup sekali atau dua kali,
namun berkali-kali. Hingga akhirnya orang yang kita ajak memutuskan, ikut dengan kebaikan yang kita bawa atau tidak
.
Kita jadi manusia paling
bahagia saat mereka berbuat baik atas ajakan kita, nilainya lebih baik dari
unta merah, ungkap hadits. Dengan demikian, pohon iman berbunga dan
berbuah, sangat indah. Setiap kebaikan mereka bernilai kebaikan
juga bagi kita, demikian hakikat amal
jariyah.
Namun, jika orang yang kita ajak menolak, atau bahkan menjadi benci pada kita, tak perlu sedih, tak
perlu gundah. Petunjuk adalah hak Allah, setiap yang mendekat pada hidayah
selalu atas kehendak-Nya. Tugas kita mengajak menuju kebaikan dengan cara yang
baik, mendoa’kan agar kita lebih dekat pada-Nya.
"Ketika kita sudah berada di jalur menuju Allah, maka berlarilah. Jika itu sulit bagimu, maka berlari kecilah. Jika kamu lelah, berjalanlah. Dan jika itupun tak bisa, merangkaklah. Namun jangan pernah berbalik arah atau berhenti"- Imam Syafi'i
Tetaplah setia mengajak pada kebaikan. Jika itu berat, maka yakinkan dirimu, ini jalan perjuangan yang membuatmu mulia. Langkah yang konsisten akan makin dekat pada ridho-Nya, langkah kebaikan yang terasa berat pun akan menjadikan-Nya makin cinta.
0 komentar:
Post a Comment