Dunia
hanya sementara, sedangkan akhirat kekal selamanya.
Namun,
sering kali seolah sebaliknya. Seakan-akan hidup kekal di dunia, melupakan
akhirat. Menjadikan yang haram menjadi halal, memperturut hawa nafsu, dan
mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah.
Allahu
ghoyatuna!
Allah
adalah tujuan ku, Allah adalah tujuan kita, seorang muslim. Dari bangun tidur
hingga tidur lagi, setiap detik hidup kita adalah ibadah pada Allah SWT. Karena
demikian sejatinya, kita dicipta untuk beribadah pada Allah. Berencana,
berusaha, berdo'a, dan bertawakal-lah pada Allah.
Sejatinya
memang demikian tugas kita, seorang hamba. Kita tak punya wewenang sama sekali
untuk memaksa kehendak Allah atas satu dan lain hal. Ini sudah menjadi
kewajiban kita; menyempurnakan proses dan memastikan setiap detik dalam hidup
kita adalah ibadah tulus pada Allah. Merencanakan hidup kedepan, berusaha
optimal, berdo'a memohon yang terbaik, dan bertawakal dengan penuh keyakinan
bahwa Allah akan memberikan terbaik.
Jika
nuranimu penuh noda, bersihkanlah.
Penuhnya
nurani kita dengan noda sering kali menjadi hambatan untuk jernih melihat
kebenaran, Didukung lingkungan yanng tak kondusif menjadi faktor pendorong
noda-noda itu menggumpal dalam nurani. Kita selalu punya pilihan; tenggelam
dalam kegelapan atau hijrah ke cahaya yang benderang.
Tekan
gengsimu, tekan ambisi kosongmu, semua harus diawali dengan niat yang lurus.
Sesungguhnya
semua hal yang kita lakukan dinilai dari niatnya. Segala hal yang diiatkan
untuk Allah akan berbuah pahala, sedangkan yang tidak hanya bernilai kosong
saja; setiap dari kita akan memperoleh seuai apa yang kita niatkan.
Awali
dengan bismillah.
Agar
kebaikan yang diperbuat adalah kebaikan hakiki, mendaftarkan kebaikan dengan
mengisi formulir bismillah in shaa Allah akan memunculkan
keberkahan bagi setiap kebaikan yang kita perbuat.
0 komentar:
Post a Comment