Tuesday, December 13, 2016

Memimpin dengan Kesabaran & Kejernihan Akal

Standard
Kerap kali kita terlalu banyak berharap pada manusia. Bahwasanya semua akan berubah jadi lebih baik karena manusianya. Tapi, sadarkah kita bahwa dibalik manusia yang merubah ada Tuhan yang menggerakan? Dengan kata lain manusia merupakan perantara perubahan itu sendiri.

Dalam konteks kepemimpinan pun demikian. Seorang pemimpin memiliki tantangan tersendiri tergantung kondisi lapangan, termasuk kepemimpinan di tengah mahasiswa. Untuk dapat menggerakan seseorang secara optimal (dalam bingkai kuasa Tuhan), butuh ketekunan dan kesabaran dalam mengingatkan, mendorong, dan menasihati. Kemarahan bukanlah solusi mengatasi masalah, karena dalam konteks ini mahasiswa memiliki kekhususan kondisi, diantaranya tidak dibayar dan punya beban akademik.

Selanjutnya, selain kesabaran, dibutuhkan pula kejernihan akal yang konsisten. Karena barang sekali saja akal keruh dan hilang kendali maka akan muncul masalah yang makin rumit, benang makin kusut. Praktis dari pengalaman saya 3 tahun memimpin di organisasi mahasiswa, memimpin memiliki seninya tersendiri, dalam konteks ini butuh kesabaran dan kejernihan akal yang paripurna.

0 komentar:

Post a Comment