Menjadi
tak pernah bosan mengingatkan pada diri bahwa aku adalah seorang hamba,
sehingga segala orientasi hidup & matiku hanyalah untuk Allah Yang Maha
Kuasa.
Atas
izin Allah, beberapa hari lagi amanahku sebagai pelayan mahasiswa di
Universitas Gadjah Mada akan usai. Segala puji bagi Allah atas kekuatan yang
dianugerahkan kepadaku dan kawan-kawan dalam mengemban amanah itu. Aku
bersyukur dapat turut berperan dan mengambil banyak pelajaran kehidupan dengan
aktif di organisasi maupun pergerakan mahasiswa UGM bahkan Indonesia. Bertemu
dan berdiskusi dengan banyak orang membuat aku tahu hal-hal baru yang sangat
berharga.
Lalu, apa yang akan aku lakukan setelah
ini?
Menjadi pertanyaan kunci yang perlu aku jawab dengan pikiran jernih dan hati
yang ikhlas. Awalnya aku cukup mengkhawatirkan kehidupan pasca kampus, kata
banyak orang jauh lebih ngeri dan tak terprediksi dibandingkan saat di kampus.
Tapi, aku memilih kembali lagi pada kepercayaanku; bahwa segala rizki, hidup,
jodoh, keturunan, dan kematian merupakan ketetapan yang sudah tertulis rapi.
Jadi, tak perlu khawatir. Seiring dengan itu semua, perlahan rasa penasaran dan
ingin bersegera menapaki perjalanan selanjutnya tumbuh subur pada diriku.
Sepertinya di luar sana akan lebih seru, lebih menantang, dan banyak hal baru;
aku suka itu. Ikhtiar selanjutnya adalah tentang merencanakan, mengupayakan,
dan memohon dengan penuh kesungguhan. Sembari itu, tawakal pada Allah mestilah
berjalan sedari awal hingga akhir, agar aku tak perlu sedih dan meratapi hasil,
karena aku percaya Allah tahu yang terbaik bagi hambanya.
Wisuda Mei 2017, insha Allah.
Melihat progres skripsi yang saat ini berkisar 45%, aku berharap semoga april
mendatang aku bisa sidang pendadaran dan
wisuda di Mei 2017. Berkaitan dengan itu pula, aku berencana untuk melaksanakan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada februari hingga maret 2017 di Yogyakarta.
Penelitian untuk keperluan skripsi semoga bisa terlaksana dengan baik di
pertengahan atau akhir januari 2017.
Menghasilan tambahan,
merupakan proyeksi jangka pendek yang muncul saat aku menyadari bahwa diri ini
sudah tak pantas lagi terlalu merepotkan orang tua. Di usia 22 tahun mestinya
seorang anak laki-laki sudah berpenghasilan sendiri, bukan hanya mendapat penghasilan
dari uang saku yang diberikan orang tua. Disisi lain, harapan dan kondisi yang
makin mendesak untuk segera menyempurnakan separuh agama, mau tak mau mesti
disikapi dengan langkah konkrit berupa adanya penghasilan dan membiasakan
menabung dari sekarang. Bismillah, atas izin Allah semoga di januari esok sudah
bisa mulai kerja magang di beberapa opsi tempat, mohon do’anya semoga
dilancarkan oleh Allah.
Tinggal di Pare, lalu menyerahkan yang
terbaik pada Allah. Juni mendatang aku berencana belajar Bahasa
Inggris di Pare, Jawa Timur. Aku merasa penting belajar bahasa, terutama Bahasa
Inggris. Untuk dapat belajar secara optimal, berkomunikasi dengan banyak orang
di dunia, serta menyebarkan nilai kebaikan dalam lingkup yang lebih luas bahasa
adalah senjata yang diperlukan. Selain belajar Bahasa Inggris di Pare, aku juga
berencana mengikuti program khusus singkat Bahasa Arab di akhir desember 2016
hingga awal januari 2017. Bismillah, aku ingin belajar lebih banyak dan lebih
baik. Pasca itu, aku akan menyerahkan diri pada Allah, apakah bekerja di
instansi/perusahaan menjadi yang terbaik, atau langsung melanjutkan ke
pascasarjana merupakan yang utama. Yang jelas pada juli hingga desember aku
akan mengupayakan keduanya, biarlah Allah yang memilihkan yang terbaik.
Menyempurnakan separuh agama. Kalau
untuk yang satu ini, aku tak berani memastikan kapan rencananya. Sekalipun
kondisi makin menuntut untuk disegerakan, terus terang melihat kesiapan saat
ini aku memilih menanti saat itu tiba bagaikan air yang mengalir, nikmati saja
prosesnya. Bisa jadi sebelum wisuda, setelah wisuda, tahun depan, atau kapan
pun selagi diniatkan untuk menjaga kehormatan diri dan mendekatkan diri pada
Allah, semoga penuh keberkahan.
Kurang
lebih itu rencana singkatku dalam periode setahun kedepan, 2017. Sekaligus
sebagai proposal yang aku ajukan pada Allah Rabbal’alamin. Bagaimana
kenyataanya aku serahkan pada Allah, karena aku percaya Allah tahu yang terbaik untuk hambanya. Oh iya, aku juga
punya pernak pernik rencana seperti bergabung di organisasi masyarakat dan
menjalankan proyek sosial, tapi itu masih menjadi pikiran sekilas. Selebihnya
merupakan rencana untuk membangun karakter pribadi yang unggul dengan
membiasakan hal-hal baik secara berkelanjutan.
Akhirnya,
aku ingin mohon do’a dari visitor blog www.alizaenal.com
agar rencanaku ini berjalan lancar dan baik, serta penuh keberkahan. Sukses
selalu untuk kita semua.
"Yang ditulis akan lebih mudah diingat, yang diingatkan jadi teringat saat lupa". Rencana ini ditulis agar ada yang mengingatkan saat lupa dan menjadi pengingat saat dibaca.
0 komentar:
Post a Comment