Dinamika kehidupan selalu
mengantar manusia untuk terus lebih baik di setiap dimensi waktu yang akan
datang. Jika sekarang belum punya itu, maka ingin punya itu. Jika sekarang
meencapai suatu keberhasilan, maka akan beralih ke target selanjutnya. Dan
terus demikian, hari-hari selalu diisi dengan targetan.
Perencanaan dan target adalah
bagian dari manajemen pribadi. Untuk bisa lebih baik dari waktu ke waktu butuh
manajemen yang harus lebih baik pula. Perencanaan dan target harus semakin jelas
dan matang, serta disiplin dalam pelaksanaanya.
Begitulah hidup manusia yang dari
waktu ke waktu akan selalu diisi dengan rencana, target dan usaha untuk
mewujudkanya. Tentu akan sangat melelahkan dan menguras banyak energi. Apalagi
seringkali muncul tumpukan beban psikologis yang memperberat perjuangan. Bisa
jadi segala upaya untuk menjadi lebih baik itu ditumpuki dengan ambisi yang
terlampau besar hingga lupa bahwa kita punya sesuatu yang harus disyukuri.
Menganggap diri sendiri masih
kurang tanpa ada kebersyukuran terhadap yang dipunya sering menimbulkan
kekerdilan pikir. Padahal kita masih punya begitu banyak hal untuk dinikmati
dan disyukuri, tapi sering kita lupa. Segala targetan membuat kita pusing tiada
henti. Padahal harusnya kita menikmati setiap fase kehidupan ini, dalam bingkai
perjuangan.
Terlalu sayang jika nikmat hidup
ini kita abaikan. Tuhan telah adil membersamai perjuangan dengan kenikmatan
sebagai hiburan. Ditengah penat kita masih punya keluarga untuk berbagi kisah,
punya sahabat untuk curhat, punya lingkungan yang kondusif yang dilingkupi
orang-orang baik, punya kesempatan belajar di bangku perguruan tinggi dan
begitu banyak hal lain yang patut disyukuri.
Hendaknya memang demikian, kita
berjuang menjadi lebih baik dengan target dan rencana, tanpa melupakan apa
yang sudah kita punya. Mensyukuri apa yang kita punya dan
menikmati setiap fase kehidupan sebagai bumbu perjuangan.
Karena kita manusia yang memilih
untuk selalu lebih baik dari masa ke masa, inilah konsekuensi logis untuk
mencapainya, berjuang!.
0 komentar:
Post a Comment