Entah, akhir-akhir ini saya
sedang cukup terganggu dengan karakter “perasa” yang cukup kuat melekat pada
diri saya. Padahal, saya sudah menyadari bahwa saya adalah lelaki perasa dari
beberapa tahun silam :D . But It’s fine,
ga pernah ada masalah besar karena karakter satu ini.
Saya pikir jujur pada diri
sendiri menjadi penting. Kita akan lebih tahu siapa diri kita jika kita jujur.
Kalau kata saya di Buku Bukan Mahasiswa Biasa (?), “jujur membawa mujur”.
Karakter “perasa” ini secara berimbang berdampak positif dan negatif sekaligus
bagi saya.
Secara positif karakter ini yang
membuat saya selalu melas pada
orang-orang yang kurang beruntung. Yang pada akhirnya membuat saya mau turun
tangan membantu yang lain. Karakter ini juga sering menjadi booster untuk memperjuangkan sesuatu,
baik perasaan pada orangtua, keluarga, agama, bangsa dan seterusnya. Lebih dari
itu, karakter “perasa” telah mampu melecutkan tindakan-tindakan saya diatas
kemalasan yang ada. Misalnya, ketika saya dihina, at this time I take promise, bahwa suatu saat saya akan melakukan
dan mencapai titik yang lebih ketimbang yang menghina. Banyak hal baik yang
pada awalnya dimulai dari perasaan, walaupun tentu di tengah jalan niatnya
harus selalu diluruskan. Intinya, “perasa” ga
selalu buruk kok, ada banyak hal baik
yang bisa jadi dimulai dari perasaan.
Di sisi lain, seperti yang sudah
saya singguh di atas, karakter “perasa” juga terkadang berdampak negatif. Yang
sudah barang tentu itu akan cukup mengganggu. Saya pribadi sejujurnya cukup sulit
menuju titik stabil “percaya diri”. Salah satunya Karena karakter “perasa” itu.
Kadang (bahkan sering) saya melibatkan perasaan mengenai bagaimana orang lain
ketimbang fokus pada diri sendiri. Hingga pada akhirnya “percaya diri” saya
untuk melakukan ini itu sebenarnya lebih karena terbiasa.
Baiklah, saya berusaha melihat
sesuatu dari dua kutub berbeda. Tentang karakter “perasa”, saya pikir yang jauh
lebih penting adalah selalu mengendalikannya. Menggunakannya sebagai potensi
dan menjaganya agar tak liar.
0 komentar:
Post a Comment