Thursday, July 11, 2013

I've Nothing, but I'm Promise to Do for the Better Thing

Standard
Ditengah jeda sholat tarawih, tiba-tiba pikiran ini terbang sekilas. Mengarungi indahnya ayat pertama surat Al-Fatihah. "Alhamdulillahirobbil'alamin", Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Lafadz yang seketika menggetarkan qolbu. Membangunkan dari mimpi suramnya.

Bukankah lafadz itu selalu aku baca dalam tiap raka'at solatku?

Nampaknya, aku kurang bersyukur. Beberapa waktu ini ada kerisauan dalam bertindak. Apalagi ketika diamanahkan menjadi Ketua 2 PPSMB FK UGM. Kerisauan untuk berbuat terbaik dihadapan orang lain, dan kaka angkatan tentunya. Ragu, apakah ini pantas diperbuat? pantas dibicarakan? atau tidak?.

Seharusnya ada penghayatan lebih dari tiap ayat Al-Qur'an, termasuk sepenggal ayat ini. Padahal sudah sangat familiar, tapi nampaknya belum mendalam diresapkan dalam hati. Ayat pertama tersebut, seolah ingin mengatakan kepadaku: "Bersyukurlah!".

Dilanjut lagi dengan ayat berikutnya: "Arrohmanirrohiim", yang Maha pengasih lagi Maha penyayang. Allah itu sangat sayang pada kita. Bahkan diri ini, kenikmatan, dunia dan seisinya itulah milik Allah yang dipinjamkan pada kita sebagai wujud kasih sayangnya pada kita. Kita dipinjami banyak hal!.

Dari situ beranjak berfikir, lantas apa yang aku risaukan? I Have Nothing! Semua ini hanya titipan, dan akan kembali pada-Nya. Setinggi apapun dagu ini terangkat, dada ini membusung, atau bahkan tumpukan emas menggunung, tetap saja I Have Nothing!. Jadi sekali lagi, apa yang perlu dirisaukan dengan hasil usaha kita?.Seharusnya bertindak lurus tanpa mengekor dan tunduk pada pendapat orang lain!.

Berbuatlah selayaknya hamba bersikap pada Rabbnya. Sebagaimana hamba, sudah seharunya tunduk dan patuh pada Tuhanya. Maka, berbuat itu harus berdasar utuh niatan agar Ia Ridho. Ridho atas perbuatan hambanya.

Aku adalah seorang muslim, hamba Allah, makhluk-Nya. Maka saksikanlah, aku berdiri, bertindak, dan mengucap kata sebagai seorang muslim.

Umur ini entah siapa yang tahu. Titipan ini tak tahu pula kapan akan diambil si empunya. Maka, dalam waktu-waktu penitipan ini, kita sebagai orang yang dititipi sudah selayaknya menjaga titipan itu dengan baik. Lebih dari itu, kita dipersilahkan untuk mengeksplorasi titipan ini, maka eksplorasilah selayaknya orang yang dititipi, eksplorasilah sebaik mungkin agar si empunya tidak kecewa.

Titipan ini adalah amanah, maka aku berjanji sebisa mungkin menjaga titipan ini dengan baik, memanfaatanya untuk kemaslahatan umat. I've Nothing, but I'm Promise to Do for the Better Thing

Related Posts:

  • Teguhlah Seperti Sebatang Kaktus Teguhlah... Dikala keringkerontang melanda Terik memercik segumpal bara Pedulipun tiada jumpa Teguhlah... Jika seiring waktu aku tua Terhantam o… Read More
  • Indahnya Petunjuk Tuhan Petunjuk Tuhan, pun saya tak begitu tau bagaimana cara menjelaskan pada manusia bahwa itu adalah nyata.  Ketika tapak kaki sedang berja… Read More
  • Wahai Diri, Bangkitlah! Wahai diri, apakah pantas engkau terus berbaring dalam rapuhmu?. Jalan-jalan ini memang sulit, berkelok-kelok, lagi amat panjang. Namun, apakah en… Read More
  • Janganlah Berputus dari Rahmat Allah "Tidaklah Pantas Bagi Seorang Mukmin Berputus Asa Hanya Karena Nikmat Dunia" Allah Azza Wa Jalla Dzat Yang Maha Esa selalu mengatur harmoni dun… Read More
  • Niatkanlah untuk Memberi "Jangan pernah berharap menerima yang lebih banyak daripada yang kita berikan" Hakikat kehidupan yang selalu mengalir akan mengantarkan kita p… Read More

0 komentar:

Post a Comment