Thursday, November 28, 2013

Motivasi Menuju KMFK 1

Standard
Sembilan belas tahun silam saya dilahirkan dan diberi nama oleh orangtua saya, Mokhamad Ali Zaenal Abidin. Saya tumbuh dalam sebuah keluarga sederhana bersama orangtua dan lima orang saudara saya. Sejak kecil saya sudah dibiasakan untuk hidup dengan rasa kekeluargaan yang tinggi, mengayomi, dan toleransi. Namun demikian, orangtua saya pun tidak luput untuk mengajari ketegasan dan kesungguhan dalam hidup.

Dalam hidup ini saya meimiliki motto, yaitu “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk manusia lain”. Maka dari itu, sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), saya mulai aktif berorganisasi dan berkarya. Cukup banyak organisasi dan kegiatan ektrakulikuler yang saya ikut; OSIS, Pramuka, PMR, KIR, English Club, Kreasi Matematika, hingga Tim Paskibra. Selain itu, saya pun mulai berkarya dengan menjadi penulis di majalah Aktris Sekolah, aktor seni teater dan mengikuti lomba pidato. Di SMP, saya memiliki gairah lebih tinggi untuk hidup. Pikiran saya mulai terbuka, bahwa berkutat di akademik saja tidak cukup untuk menjadi sebaik-baik pribadi sebagaimana motto hidup saya.

Demikian ketika saya mengenyam pendidikan di Sekolah Menengan Atas (SMA), semangat saya semakin menyala-nyala untuk menebar manfaat pada orang lain. Ada beberapa organisasi dan ekstrakulikuler yang saya ikuti; Pramuka, Rohis, Seni Karawitan, Tim Paskibra, Bela diri Merpati Putih, dan Research Community. Tidak hanya itu, saya pun berusaha menebar manfaat pada orang lain melalui menulis dan melakukan penelitian. Di tahun pertama saya dipercaya menjadi Wakil Ketua Research Community di SMA. Demikian di tahun kedua, saya dipercaya menjadi Ketua Rohis di SMAN 2 Purwoerto. Dua amanah  tersebut sangat mengesankan bagi saya. Saya ditempa untuk menjadi pemimpin yang bijaksana, rela berkorban tanpa pamrih, dan menjadi generasi perintis; bukan pengekor!.

Sekarang saya sudah menjadi mahasiswa. “Maha” memiliki arti sesuatu yang luarbiasa, maka sudah seharusnya saya bertindak secara luarbiasa lebih daripada saat saya SMA. Hidup tanpa berkarya, nampaknya itu bukan saya!. Maka, di Universitas Gadjah Mada saya tergabung dalam beberapa organisasi; BEM FK, KaLAM, MSC, dan HIMAGIKA. Rentetan kepanitiaan saya ikuti dengan semangat menggebu. Begitu pula menulis dan meneliti, tetap saya lakukan!. Bahkan, sekarang saya mulai merintis jalan untuk menjadi wirausahawan muda. Selain itu saya juga mulai mendalami dunia disain (poster) dan masih aktif sebagai koordinator angkatan alumni SMA. Itulah tekat saya, bersemangat menebar manfaat.
Hingga kini, hampir delapan tahun saya berorganisasi, berkarya, dan menebar manfaat. Lumayan lama, namun saya sadar, semua itu masih terlalu jauh dari kata cukup. Hidup ini adalah pilihan, dan disetiap opsi akan ada konsekuensi. Maka, dipenghujung tahun ini saya memilih untuk lebih banyak berkontribusi.

Tuhan telah memasrahkan bumi ini kepada kita, manusia. Amanah yang ditolak oleh gunung-gunung dan alam semesta, namun manusia menerimanya. Dan saya adalah bagian dari golongan yang memikulnya. Dengan segala kerendahan hati, keteguhan, dan niatan tulus; saya berjanji, akan menjadi sebaik-baik pemegang amanah.

Menjadi Presiden Mahasiswa (Presma), tidak pernah terbersit dalam benak saya di awal kuliah. Namun saya sadar, itulah salah satu cara untuk menebarkan manfaat secara massive. Bukan satu-satunya, tapi yang paling mungkin saat ini!. “Semangat menebar manfaat”, itulah yang selalu menjadi pemacu saya untuk bangkit dari kemalasan, terbangun untuk bertindak, dan tergugah untuk mengubah.

Senyuman tulus mereka pun membuat jiwa saya terpacu untuk melangkah maju!. Umi, Bapak, Saudara, dan Sahabat-sahabat luar biasa saya di UGM. Entah apa yang membuat mereka begitu percaya pada saya untuk bisa mengubah keadaan KMFK UGM menjadi lebih baik. Tapi sungguh, senyum tulus mereka sudah memacu jiwa!.

Kontributif Mengayomi!, itu lah cita saya untuk KMFK tercinta. Semua tahu, bahwa segala hal yang bermanfaat adalah kontribusi. Namun, semangat “Kontributif” yang saya citakan adalah semangat menebar manfaat tanpa batas. Sederhananya, “berlomba-lomba dalam kebaikan”. Bagi kita selaku Mahasiswa, sudah hampir pasti akan bermanfaat untuk orang lain. Maka bercita-cita lah untuk sebanyak-banyaknya bermanfaat, bukan hanya sekedar bermanfaat!.

Sudah ada berjuta-juta pemimpin visioner di bumi, namun visioner saja ternyata tidak cukup. Pemimpin butuh sikap “Mengayomi”!. Seharusnya kita ingat bahwa yang kita pimpin adalah manusia, bukan robot!. Ambisius dan visioner tanpa ada sikap mengayomi akan merusak!. Maka, semangat “Kontributif Mengayomi” adalah cita bersama yang akan mampu mengubah KMFK menjadi lebih baik.

0 komentar:

Post a Comment