“Jika engkau minta surga, minta lah firdaus”
Sabda indah rosululloh yang
syarat akan makna. Betapa utamanya berharap pada Allah, dengan harapan
tertinggi. Jika kita minta pada Allah, minta lah yang tertinggi, terbaik, dan
termulia. Senada dengan perkataan ayah dua setengah tahun lalu saat akan masuk
kuliah. Kenapa harus berharap setinggi itu?. Karena mimpi adalah aspek idealis
manusia. Justru karena mimpi itu tak rasional maka disebutlah sebagai mimpi.
Mimpi bukan sekedar tergetan yang harus terpenuhi, bukan hanya hasil. Tapi
mimpi adalah penuntun kita dalam berporses. Mimpi mengajarkan kita untuk
bersungguh-sungguh dalam berbuat dan berdo’a. Mimpi mengajarkan kita untuk tak
menyepelekan. Mimpi mengajarkan kita tentang “plan your work and work your planned”.
Jika kita takut bermimpi karena
khawatir mimpi kita tak terwujud kemudian menjadi kecewa. Maka percayalah mimpi
mengajarkan keindahan proses. Jika kita gagal menggapai mimpi untuk kesempatan
pertama serta kecewa mendalam lalu seterusnya beberapa kali berulang.
Maka percayalah suatu ketika kita akan mencapai fase dimana kita paham bahwa
kegagalan meraih mimpi bukan satu hal yang bisa membuat kita kecewa mendalam.
Lagi lagi ini tentang proses. Bahwa untuk memahami fenomena sering kali kita
harus melaluinya terlebih dahulu, kemudian baru tahu lalu memahami dan kemudian
bisa menerapkan.
Jadi ketika kita punya mimpi
setinggi langit dan sulit terwujud, percayalah yang perlu kita lakukan bukan
menurunkan mimpi itu, tapi meningkatkan kadar usaha. Sekali lagi bicara tentang
mimpi kita masuk pada ranah idealis, bukan realistis. Sekalipun mimpi kita tak
terwujud, proses menuju mimpi itu akan mengajarkan kita begitu banyak hal yang
akan berpengaruh bagi fase kehidupan kita selanjutnya.
Ya, hidup ini adalah proses. Dan
dalam proses itu kita masuk dalam tiap fase. Tiap fase akan menentukan fase
kita di kemudian hari. Bisa kita amati di sekitar kita. Ada orang yang pandai
berbahasa inggris, TOEFL 650, bisa exchange
dengan mudah, sering juara debat bahasa inggris, dan pastinya akan mudah
mendapat beasiswa untuk kuliah ke luar negeri. Ada juga orang yang selalu juara
lomba Karya Tulis Ilmiah, kualitas KTI nya mengagumkan. Lalu bisa juga kita
temui orang yang luar biasa dalam kepemimpinanya, visioner, tegas, dan luar
biasa. Kenapa bisa demikian?. Karena mereka telah melewati fase pembelajaran
untuk jadi orang yang pandai berbahasa inggris, menulit KTI, dan memimpin. Fase
sebelumnya dalam hidup mereka telah mengajarkan itu.
Jadi jika saat ini kita
menemukan apa yang ada pada diri mereka belum ada pada diri kita itu bukan
karena kita bodoh. Tapi karena kita belum melewati fase-fase yang mereka alami
sehingga jadi seperti sekarang. Begitu juga kelebihan yang ada pada diri kita.
Kelebihan itu ada karena kita sudah melewati fase-fase tertentu sehingga mengajari kita banyak hal.
Maka yang patut kita pahami
sebelum melangkah lebih jauh adalah tentang konsep hidup dan konsep diri. Kita
adalah seorang hamba yang ada dalam suatu proses panjang bernama kehidupan.
Maka kehidupan ini bukanlah tentang hasil, tapi tentang proses. Tiap proses
yang sudah dialami dalam hidup kita akan berpengaruh pada proses-proses
selanjutnya.
0 komentar:
Post a Comment