Banyak orang di luar sana yang
sedang kelaparan, menderita, dan kesusahan. Mereka hidup dalam keterbatasan
yang berlarut, keterbelakangan yang menghinakan, dan kemelaratan yang nyata.
Lalu apa yang membuat kita masih berpikir terlalu egois?. Aku, aku, dan aku,
nampaknya semangat ke-aku-an sudah mendarah daging dalam tubuh kita hingga
setiap hirup nafas, pikiran, dan hati tercurah untuk mencari jalan bagaimana
agar aku begini, bagaimana agar aku begitu, bagaimana agar aku unggul dibanding
orang lain dalam hal duniawi.
Ego memang tidak akan pernah
terpisah dari diri kita, ia merupakan satu kesatuan. Tapi jangan lantas kita
jadi terlalu egois, menisbatkan semua hal atas dasar “aku”. Jangan selalu kita
memperturutkan ego yang bernafas nafsu. Aku ini siapa?, tak lain hanya hamba
yang bertugas memakmurkan bumi ini dan menyembah-Nya. Maka tekan lah dalam-dalam
semangat ke-aku-an itu.
Memang betul kita harus berpikir
tentang diri sendiri, memperbaiki diri, berkarya, aktualisasi, dan seterusnya.
Tapi tidak lantas membuat kita lupa bahwa problematika masyarakat sangatlah
kompleks, kalo bukan kita siapa lagi yang akan membantu?.
Kuat kan pribadimu, terus belajar
di setiap dimensi waktu, perbaiki dirimu, yakin lah bahwa Tuhan punya rencana
indah atas lika-liku hidupmu.
0 komentar:
Post a Comment