Berjumpa, sebuah momentum pertemuan nurani dalam ikatan cinta
Dulu saat SMA saya pernah
berpikir, andaikan saja ada barisan yang kokoh dalam menyeru pada kebenaran. Barisan
itu tangguh dalam menegakan kalimat indah. Setiap komponenya berkarakter kuat,
bersahaja, dan tauladan mulia. Mereka pemuda yang cerah wajahnya, lagi mendekatkan
pada-Nya. Sungguh indah jika benar ada.
Itu semua hanya angan hingga
betul saya dipertemukan dengan mereka di kampus kerakyatan. Bahkan mereka
terlalu hebat bagi saya. Mereka tidak lagi sekedar mementingkan ego, namun senyum
orang lain lah yang selalu ingin mereka wujudkan. Mereka tak sempurna, tapi
selalu berproses memperbaiki diri.
Saya bersyukur pada Tuhan atas perjumpaan ini. Atas kesempatan menempa diri, membina diri,
dan terus berproses menggaapai cita insan mulia. Syukur atas cinta yang terpatri dalam nurani.
0 komentar:
Post a Comment