Banyak kekurangan. Manusia memang
begitu, tempatnya salah dan khilaf, jauh
dari sempurna. Selama ia hidup akan selalu ada kekeliruan yang dibuat, itulah hakikat.
Namun bukan berarti harus
menyerah. Seolah wajar saja salah diperbuat. Tidak begitu. Timbangan salah
mesti ditekan, hingga akhirnya kebaikan lebih berat adanya.
Memperberat kebaikan menjadi
kunci. Maka, progresifitas amal adalah keharusan. Konsistensi dengan grafik
menanjak adalah bukti nyata tekad bulat
dalam bingkai perbaikan diri.
Kita sadar, tak ada perubahan
instan. Melainkan butuh proses bertahap dan panjang, penuh kesabaran. Disinilah
letak perbedaan, mana yang punya tekad, mana yang tidak, ini tentang kesabaran.
Hingga akhirnya di penghujung
hayat pun akan kita lihat siapa yang paling konsisten mengusung visi perbaikan.
0 komentar:
Post a Comment