Layaknya lirik lagu karya Nicky Astria bahwa dunia ini panggung sandiwara. Setiap orang mengambil perannya masing-masing. Ada yang memilih menjadi orang baik, ada pula yang memilih sebaliknya. Tentu ada banyak faktor yang mempengaruhinya. Layaknya panggung sandiwara yang bakal berakhir, dunia inipun sama, ada ujungnya. Lalu, setelah itu kita masuk ke dalam kehidupan yang sebenar-benarnya.
"Kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah ibarat hiburan dan permainan, dan sesungguhnya negeri akhirat itu ialah kehidupan yang sebenar-benarnya, sekiranya mereka mengetahui". (Al-Ankabut: 64)
Setiap orang bebas memilih akan berbuat seperti apa di dunia ini. Yang perlu diingat, semua akan mati dan segala yang diperbuat akan dipertanggungjawabkan.Itulah mengapa tak ada paksaan dalam berislam, karena pada akhirnya semua implikasi menjadi tanggungjawab masing-masing. Yang beramal soleh akan mendapat balasan kebaikan berkali lipat, demikian pula sebaliknya, yang berbuat durhaka pada Allah akan dibalas dengan siksa neraka yang menyala-nyala.
"Jibril mendatangiku lalu berkata: Wahai Muhammad! Hiduplah sesukamu, karena sesungguhnya kamu akan mati, cintailah siapa yang kamu suka, karena sesungguhnya engkau akan berpisah denganya dan berbuatlah sesukamu, karena sesungguhnya engkau akan diberi balasan karenanya...". (H.R. Ath-Thabarani)
"Panas api yang kamu nyalakan di dunia ini (termasuk matahari) hanyalah sepertujuh puluh dari panasnya api neraka di akhirat. Kalau sebagian kecil (api neraka) jatuh ke dunia, niscaya mendidihlah air laut karena panasnya". (H.R Muslim) "
Hidup di zaman ini memang sulit, sebagaimana hadits rasululloh saw.
"Akan datang kepada manusia suatu zaman, orang yang berpegang teguh pada agamanya seperti orang yang menggenggam bara api." (H.R Tirmidzi no. 2260)
Nyata adanya bahwa ketika kita berpegang teguh pada tali agama Allah, itu bukan perkara yang mudah. Kondisi lingkungan berikut berbagai godaan, nyinyiran yang kerap pula disertai cacian, hingga faktor internal diri yang kerap menjadi ujian. Semua itu adalah proses yang mesti dilalui seorang muslim dengan sabar.
"Kamu sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu benar-benar akan mendengar dari orang-orang yang diberi al-kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang ddemikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan". (Ali Imran: 186)
Terakhir, menjadi sangat jelas bahwa hidup ini adalah pilihan. Jalan mana yang kita pilih, maka jalan itu yang akan mengantar kita ke surga atau neraka. Wallohua'lam
0 komentar:
Post a Comment