Menjadi tugas kita untuk memastikan bahwa setiap detik dalam hidup kita merupakan ibadah, kebaikan yang diniatkan untuk Allah ta'ala. Lalu yang jadi pertayaan, bukan kah terlalu banyak pilihan kebaikan yang bisa dilakukan?
Iya betul, kita mesti bersyukur bahwa yang disebut ibadah bukan sekadar amalan transendental seperti shalat (ibadah mahdah). Tapi juga ada ibadah ghairu mahdah yang berasas kemanfaatan dan rasionalitas. Maka, bisa jadi ketika kita bekerja, belajar, bahkan tidur akan bernilai ibadah jika diniatkan lillahita'ala.
Dengan banyaknya opsi kebaikan, menjadi penting untk punya prioritas. Sehingga ketika ada berbagai peluang kebaikan hadir kita bisa dengan bijak memilih. Kita bisa menimbang mana yang lebih priotitas dan mana yang kurang prioritas.
0 komentar:
Post a Comment