"Ketahuilah, sesungguhnya ada segumpal daging, jika segumpal daging itu baik, maka akan baik seluruh tubuh manusia, dan jika segumpal diri itu buruk, maka akan buruk seluruh tubuh manusia, ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati manusia." (H.R. Bukhari dan Muslim)
Lalu, pertanyaan yang muncul buat kita, bagaimana kah kondisi hati kita saat ini?
Jawabnya tak perlu njlimet, cukup lihat bagaimana aktifitas kita, apa yang kita pikirkan, dan tentu apa yang kita rasakan. Saat hati bermasalah biasanya aktifitas berantakan, pikiran semrawut, hingga persaan tak karuan. Begitukah kita saat ini?
Jika begitu, apa yang bisa kita lakukan?
Pertama, banyak mengingat Allah. Karena Allah telah menegaskan bahwa dengan senantiasa mengingat Allah maka hati akan tenang. "...Ingatlah bahwa hanya dengan dzikrullah hati menjadi tenang." (13:28)
Kedua, melakukan kegiatan positif atau kebaikan. Jangan biarkan kita larut dan kalut dalam jadwal kegiatan yang berantakan akibat hati kita yang sedang tak sehat. Isi dengan hal positif seperti olahraga, membaca, tilawah, dan lain sebagainya. "Dan berbuat baiklah karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik". (Al-Baqarah: 195)
Ketiga, berdo'a pada Allah dan membaca ayat-ayat Allah. Barangkali do'a berikut ini juga dapat digunakan.
Pada intinya hati manusia memang sangat dinamis sebagaimana dinamisnya iman yang kadang naik kadang turun (al-imanu yasidu wa yanqush). Yang perlu kita lakukan ketika iman sedang turun adalah segera bangkit dan tak larut. Begitu pula saat hidup ini terasa semrawut, jangan biarkan drama-drama korea makin membuat kita kalut. Setidaknya tiga poin di atas dapat menjadi saran what should we do saat hati sedang kalut.
0 komentar:
Post a Comment