Saturday, December 22, 2012

Bimsalabim Indonesia

Standard

Terperanjat ajat
Awak  hidup modal badan cuma
Seujung benangpun tiada punya
Malang benar nasib awak
Di tanah rantau tiada bekal

Bimsalabim
Derma Tuhan budi hendak
Tiada sangka
Bayangpun tanpa
Nyatanya makmur raga melanda
Pungut sembarangpun kian sejahtera
Mana tempat ada saja rezekinya
Heran mata tanya
Sihir apa nagari guna?

Sunday, November 11, 2012

Umi dan Bapak, Engkaulah Malaikatku di Dunia

Standard
Umi dan Bapak engkaulah malaikatku di dunia. Sejak aku dalam kandungan engkau selalu berusaha merawatku dengan baik, menjagaku, dan menyayangiku. Saat aku terlahir ke dunia, engkaulah perantara Allah untuk membimbingku ke jalan yang lurus. Di awal hidupku engkau berikan do'a mulia dalam wujud nama yang indah, pertanda harapanmu kepadaku. Engkaulah manusia paling awal yang mendidikku, memberikanku ilmu, mendekatkan aku pada Rabb semesta alam. 
Dari engkaulah ku memahami dunia ini. Aku sangat bersyukur kepada Allah SWT karena memiliki orangtua seperti kalian. Orangtua yang memahami hakikat hidup ini dan mengajarkannya kepadaku. Engkau ajari aku ilmu agama yang akan menjadi bekal utama dalam hidupku. Sebagai penerang bagi hidupku sehingga aku tak akan tersesat dalam kegelapan.
Engkau suri tauladan bagi kami putra putrimu, tak hanya berkata ataupun menyuruh tapi engkau mencontohkannya kepada kami anak-anakmu. Langkah kami dalam kehidupan ini terasa  tenang karena engkau mengajari kami untuk sholat. Setiap perbuatan kami adalah sedekah karena kau ajarkan kami untuk berbagi. Setiap langkah kami bermakna keikhlasan karena engkau telah mendidik kami untuk berserah diri kepada Allah. Hidup kami selalu indah karena engkau mengajari kami untuk terus memperbaiki diri.  Umi dan Bapak, engkaulah tauladan nyata dalam hidupku.
Jika harus ku pilih satu pahlawan dalam hidupku setelah Rosululloh maka kalianlah yang akan jadi pahlawan itu, pahlawan dalam hidupku. Pahlawan yang selalu berjuang tanpa lelah untuk mendidikku, membesarkanku  dan menjadikanku sosok muslim yang semoga diridhoi Allah SWT. Dalam malammu engkau jaga aku, tak hiraukan kantukmu, menyusui aku, mengganti popokku, dan tak pernah  tidur lelap sepanjang masa bayiku. Saat aku beranjak balita engkau masih setia menjagaku, nakal dan rewelku tak membuat engkau membenciku karena bagimu aku adalah separuh nyawamu. Kini akupun telah remaja dan hampir beranjak dewasa namun ternyata engkau masih sangat setia menjagaku, membimbingku dan tak ingin melihatku di jalan yang salah. Setiap hari engkau menghubungiku dari kota yang jauh disana hanya untuk tau keadaanku. Dan bahkan sampai kapanpun engkau akan selalu ada disampingku, mendampingiku, menimang putra putriku kelak dan berbahagia dalam setiap kebahagianku. Oh Umi dan Bapak engkau adalah pahlawan hidupku.

Friday, November 2, 2012

Pemuda Muslim Ideal dimataku, Sosok Tauladan dalam Kehidupan

Standard

Pemuda adalah sosok pewaris peradaban. Sosok yang akan mengemban amanah dari para pendahulunya. Ia berperan sebagai agen futuritas kehidupan. Sikapnya dimasa ini akan menentukan masa depan zamannya. Pemuda adalah tiang penyangga masa depan.

Dalam Islam, masa muda dipandang sebagai masa keemasan kehidupan manusia. Bahkan karena begitu pentingnya masa muda, Islam sangat memuliakan orang yang menghabiskan masa mudanya dengan ibadah kepada ALLAH.  Rasulullah SAW bersabda dalam hadits Abdullah bin Mas’ud RA, “Tidak akan beranjak kaki anak Adam pada Hari Kiamat dari sisi Rabbnya sampai dia ditanya tentang 5 (perkara) : Tentang umurnya dimana dia habiskan, tentang masa mudanya dimana dia usangkan, tentang hartanya dari mana dia mendapatkannya dan kemana dia keluarkan dan tentang apa yang telah dia amalkan dari ilmunya”. (HR. At-Tirmizi). Hadits tersebut menunjukan bahwa masa muda itu sangat penting.

Jika masa muda adalah masa yang sangat penting, lalu bagaimanakah sosok pemuda muslim ideal yang sesungguhnya?.  Bagaimana seharusnya ia bersikap?. Pemuda muslim ideal adalah pemuda yang memiliki semangat tinggi untuk menuntut ilmu. Menjadikan ilmunya sebagai dasar berakhlak mulia. Menjadikan setiap akhlak mulianya bermanfaat bagi agama, keluarga dan masyarakat. Serta menjadikan seluruh sikap hidupnya sebagai ibadah dan dakwah yang istiqomah. Pemuda muslim ideal adalah teladan dalam kebaikan.

Sudah seharusnya kita beramal dengan didasari ilmu yang haq. Ilmu yang akan menjadikan amalan kita bernilai ibadah dihadapan ALLAH SWT. Dengan ilmulah keridhoan ALLAH akan semakin dekat kepada kita. Jika diibaratkan, ilmu itu bagaikan ruh dalam jasad yang berupa amalan. Sehingga amalan yang tanpa didasari ilmu bisa jadi serupa dengan jenazah yang merupakan jazad tanpa ruh. Maka, sudah seharusnya pemuda muslim ideal selalu bersemangat untuk menuntut ilmu sebagai landasan amalannya.

Wujud nyata dari ilmu adalah amalan. Setelah memperoleh ilmu sesegera mungkin seorang pemuda muslim mengaplikasikannya melalui amalan sholeh. Amalan yang sudah diniatkan sebagai ibadah kepada ALLAH SWT. Dengan amal yang didasari ilmu maka lengkaplah sudah jazad ibadah seorang muslim. Setiap geraknya bernilai ibadah, setiap ucapannyapun selalu bermanfaat dan hidupnya Insya ALLAH berkah.

Tuesday, October 30, 2012

Berpadu seperti Lampu, Menuju Indonesia Maju

Standard

Indonesia adalah zamrud katulistiwa yang membentang luas. Tanah air pusaka yang diperjuangkan dengan taruhan harta dan nyawa. Anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa melimpah ruah disana. Kekayaan alam tiada tara menjadi bekal bagi penghuninya. Negara kaya raya yang terletak ditengah samudra. Negara yang subur tanahnya, cocok untuk bertanam. Negara yang ramah penduduknya, menjunjung tinggi adat ketimuran. Adat yang terkenal dengan keagungan etikanya. Penduduknya sangat toleran hidup dalam keberagaman meski banyak rintangan. Inilah Indonesiaku yang kaya raya.
Sering kita mendengar pujian terhadap bangsa ini, tapi pernahkah kita merasa tersindir dengan pujian itu?. Lihatlah kenyataan bahwa Indonesia yang dikatakan kaya raya, ternyata masih banyak penduduknya yang hidup dalam kemiskinan. Negara ini sedang mengalami kemiskinan akut. Kemiskinan multidimensi yang semakin mewabah: miskin harta, miskin moral, miskin ilmu dan begitu banyak kemiskinan lain yang melanda bangsa ini. Inilah Indonesia yang kaya tapi miskin.

Sudah terlalu lama republik ini menunggu kemerdekaannya yang sesungguhnya. Saat ini kita masih hidup dalam kemerdekaan yang semu. Merdeka bermakna bebas menjalani kehidupan, namun faktanya bangsa ini masih sangat bergantung terhadap bangsa lain. Impor demi impor dilakukan: impor pangan, impor ilmu dan bahkan impor kebijakan. Lalu apakah pantas bangsa yang kaya raya ini terus bergantung terhadap bangsa lain sebegitu besarnya?.

Sekitar 250 juta penduduk Indonesia harus siap menghadapi tantangan global saat ini. Tantangan yang menuntut keterlibatan seluruh individu bangsa  untuk berjuang secara total. Lantas, yakinkah kita bahwa golongan miskin dan tak berpendidikan akan peduli dengan tantangan ini sedangkan merekapun tak pernah dipedulikan?. Tentu tak akan sedikitpun mereka peduli. Hanya ada kata pasrah di benak mereka. Padahal kita butuh perjuangan, bukan kepasrahan.

Haruskah bangsa ini kalah dalam persaingan hanya karena golongan yang termarginalkan?.  Lantas bagaimana solusinya?. Tampaknya, solusi terbaik dalam masalah ini adalah meningkatkan kepedulian. Jika kita ingin mereka peduli terhadap kemajuan bangsa ini, maka pedulikanlah mereka sebagai bagian dari bangsa ini. Berikan mereka semangat baru untuk hidup menuju kemenangan. Sadarkanlah mereka bahwa mereka adalah bagian penting dari bangsa ini. Tanpa mereka, kita tak akan mampu menghadapi tantangan zaman.

Hal penting yang harus kita ingat, di dalam golongan yang termarginalkan itu terdapat pemuda yang merupakan benih-benih masa depan bangsa. Pemuda adalah orang-orang yang akan menerima tongkat estafet perjuangan dari para pendahulunya. Mereka butuh bekal yang cukup untuk menjalankan tanggung jawabnya di masa depan.

Setiap pemuda berhak untuk memiliki masa depan yang cerah. Walaupun mereka termarginalkan, mereka tetap bagian dari bangsa ini. Jadikanlah mereka lampu yang mampu bersinar terang atau jika kita tak sudi melakukan itu, biarkanlah mereka tetap termarginalkan dan hidup sebagai benalu bagi bangsa ini di masa depan. Jika demikian, tunggulah kehancuran bangsa ini.

Sunday, September 9, 2012

Perjalanan Menjadi Gadjah Mada Muda, Petunjuk Terbaik dari Allah

Standard

"…Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula  kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui." (QS. Al-Baqarah : 216)

Bismillahirohmanirrohim..
Sore ini, Minggu 9 September 2012 mendadak hati ini tegerak untuk mencurahkan kenangan masa lalu, kenangan indah yang sulit terhapuskan oleh waktu. Sebuah perjalanan menuju kampus perjuangan, Universitas Gadjah Mada. Kisah perjuangan yang semoga memberikan banyak manfaat bagi para pembaca.
Cerita ini berawal dari suatu sore di sekolah asal ku yaitu SMAN 2 Purwokerto. Pengumuman peringkat paralel yang menentukan peserta SNMPTN Undangan di umumkan. Nilai raport semester 3,4, dan 5 sangat menentukan. Ketika ku lihat rankingku di semester 3 dan 4 hati ini lega dan senang karena Alhamdulillah aku masih masuk 50% teratas kuota. Tapi saat ku lihat ranking semester 5, sedikit tercengang ku mengetahui sebuah kanyataan yang pernah ku khawatirkan sebelumnya. Yah hari itu aku merasa sedih karena tidak direkomendasikan sekolah untuk mengikuti SNMPTN Undangan. Sebenarnya itu tidak terlalu masalah untukku tapi kesedihan yang lebih ku rasakan saat melihat raut kekecewaan tercermin pada kedua orang tuaku, Umi dan Bapak tercinta. Iya, aku sadar bahwa ini salahku yang seolah mengabaikan nilai akademikku dan lebih mementingkan amanahku di organisasi. Perjuangan 3 tahun seakan terbuang percuma saat itu. Piagam dan sertifikat yang telah ku peroleh dari berbagai event kini tak bisa ku harapkan untuk jadi jembatanku menuju bangku  universitas impianku.
Satu pintu sudah tertutup tapi ku yakin masih ada pintu lain yang masih terbuka, pintu yang akan mengantarkanku menuju kesuksesan dunia wal akhirot. Sungguh merasa beruntung saat itu, dalam keadaan kecewa aku masih punya sosok-sosok luar biasa yang selalu menyemangati,mendukung dan mendo'akanku. Umi, Bapak dan keluarga besarku. Waktu terus berjalan, ketika kekecewaan mulai tersingkir dan terobati, ku coba mengubah pengalaman pahit itu jadi sebuah motivasi luar biasa. Aku harus selalu yakin dan percaya bahwa ALLAH SWT akan selalu memberikan yang terbaik bagiku.
Perjalanan dan penantian di bulan-bulan sulit saat itu cukup menggoncangkan hatiku. Kadang aku merasa gelisah tentang masa depanku. Walupun sesungguhya itu sangat tidak perlu. Hari-hari ku menjelang SNMPTN tulis diwarnai dengan berjuta rasa. Semangat,optimis, takut, lelah dan sebagainya. Tapi aku terus berusaha belajar & berdo'a dalam situasi sulit itu. 
Sedikit flashback lebih kebelakang sebuah pepatah mengungkapkan "Jujur=Mujur", itulah salah satu penyemangatku. Dengan penuh kerendahan diri atas nama ALLAH yang maha tinggi sedikit kisah inspirasi tambahan dan sebuah kebaikan yang datangnya dari ALLAH dalam 3 tahun masa studiku di SMA telah ku robohkan persepsi dunia pendidikan di Indonesia bahwa "mencontek" dalam ulangan adalah wajar bagi siswa asalkan tidak berlebihan. Alhamdulillah persepsi itu tidak berlaku bagi ku dan demikian pula bagi beberapa saudara-saudara ku di smadha. 3 tahun tanpa mencontek, curang atau apapun itu membuat 3 tahun itu menjadi kenangan yang sangat indah. Kejujuran yang insya ALLAH akan membawa kami kepada keberuntungan dan ridho ALLAH. aamiin. Dan saya pun yakin bahwa saya akan lebih bahagia saat saya ada diposisi saya saat ini dari pada saat saya berhasil ditrima SNMPTN Undangan tapi dengan cara yang haram justru  mungkin akan mendatangkan kemurkaan ALLAH. Na'udzubillah.
Diterima di Universitas Indonesia, itulah keinginan ku saat itu. Universitas yang jadi harapan dan cita-cita sejak kelas X. Tapi keinginan  itu terombang-ambing saat ku dapat petunjuk setelah melakukan sholat istikharoh bahwa aku sebaiknya meneruskan studi ke Gadjah Mada. Sama sekali tak ada keinginan, minat atau apapun yang menarik saya untuk mendaftar di UGM. Disisi lain aku yakin bahwa ALLAH adalah Dzat yang Maha tahu segalanya, termasuk tahu yang terbaik untuk ku. Pertimbangan yang menguras mental dan dalam keterbatasan waktu pendaftaran akhirnya ku putuskan untuk memilih Teknik Lingkungan UI pada pilihan pertama dan Gizi Kesehatan UGM di pilihan kedua pada SNMPTN Tulis 2012. Tak sampai disitu, karena begitu besarnya keinginanku berkuliah di UI kemudian ku ikuti pula Seleksi Masuk (SIMAK) UI 2012 di Depok. 

Thursday, February 9, 2012

Remaja Penjelajah

Standard
Mimpi adalah sebuah harapan tentang sesuatu di masa depan. Mimpi bukan hanya sebuah khayalan yang percuma karena mimpi akan mampu menguatkan seseorang dalam melangkah. Dengan mimpi maka seseorang akan terpacu untuk selalu berusaha melakukan yang terbaik.

Disinilah peran penting mimpi sebagai penunjuk jalan untuk mencapai tujuan hidup. Ia menjembatani seseorang menuju kesuksesan dengan terus mengobarkan semangat juang pantang menyerah untuk menggapainya. Oleh sebab itulah setiap orang perlu punya mimpi sebagai sebuah tujuan hidup yang hendak diperjuangkan agar menjadi kenyataan. Karena jika tanpa tujuan hidup seseorang laksana pengembara yang tersesat di tengah padang pasir tak berpenghuni. Ia tak tahu kemana ia akan melangkah dan tak ada seorangpun juga yang bisa ia mintai petunjuk tentang jalan yang benar. Itu bermakna bahwa mimpi sebagai tujuan hidup tidak bisa kita peroleh begitu saja atas dasar perkataan orang lain. Melainkan kita sendirilah yang bisa menentukannya atas dasar berbagai pertimbangan .

Sering kali seseorang   bingung ketika ditanya “apa cita-citamu ?”. Ia hanya bisa tersenyum dan menjawab “mmmm…masih bingung”. Mungkin itu masih bisa dikatakan wajar jika yang ditanya adalah anak kecil ataupun remaja yang masih punya cukup waktu untuk menentukan tujuan hidupnya. Namun, ironisnya si bingung itu  adalah orang yang telah memasuki usia produktif. Usia dimana seharunsnya seseorang telah mampu mulai menuai keuntungan dari pekerjaannya. Karena tidak punya cita-cita sebagai tujuan hidup, maka seseorang  menjadi bertindak sembarangan. Dari mulai membuang banyak waktu hanya untuk mengerjakan hal yang percuma hingga malas berusaha karena bingung apa yang akan dilakukan.

Membuang waktu untuk mengerjakan hal yang percuma membuat seseorang kehilangan banyak waktunya. Padahal jika ia menggunakan waktunya dengan baik untuk fokus pada tujuan tertentu maka ia akan mampu memperoleh keuntungan jauh lebih banyak bukan hanya untuk dirinya tapi juga untuk masyarakat. Karena tidak ada tujuan yang pasti dalam melangkah maka ia seolah ingin mengerjakan semua hal di usia produktifnya tanpa dibekali keahlian dan pengalaman.

Disisi lain seorang yang malas karena bingung terhadap apa yang akan ia lakukan membuatnya menjadi semakin terpuruk karena ia sudah merasa gagal. Ia seolah merasa kalah sehingga bersikap bagaikan pecundang yang tidak punya sedikitpun hasrat untuk bangkit dari kegagalan. Dengan begitu sangat mungkin ia akan berputus asa dan memilih untuk menjalani hidup apa adanya. Sekarang marilah kita bayangkan jika kebanyakan orang di sekitar kita  tidak punya tujuan hidup. Maka sangatlah mungkin bahwa semangat kemajuan yang digembor-gemborkan selama ini hanya akan menjadi sebatas wacana yang tertulis pada selembar kertas buram catatan zaman. Tentunya kita tidak ingin itu terjadi pada masyarakat kita atau lebih khususnya terjadi pada diri kita selaku remaja di masa yang akan datang. Kita memang tidak bisa melakukan semua hal namun kita juga tidak boleh terus berdiam diri. Kita harus mulai melangkah, karena dengan memulai satu langkah maka akan tercipta langkah-langkah lain yang mengantarkan kita pada sebuah tujuan hidup yang indah.

Di masa yang akan datang sudah seharusnya kita memilih tujuan hidup kita secara spesifik sebagai sebuah rambu menuju kesuksesan. Karena dengan memilih maka berarti kita telah menentukan prioritas utama tentang apa yang seharusnya kita lakukan dan apa yang kurang perlu kita lakukan. Hal itu juga berarti bahwa kita telah menentukan sebagian dari masa depan kita, karena mimpi adalah sebagian dari kenyataan. Memang ada orang-orang  beruntung yang memiliki lebih dari satu keahlian sehingga ia berpotensi untuk bisa berkarya di beberapa bidang sekaligus. Itu berarti bahwa ia dapat memilih lebih dari satu tujuan sebagai prioritas utama. Namun tak masalah selama ia benar-benar ahli dalam bidang-bidang tersebut.

Disisi lain yang menjadi masalah adalah banyaknya orang yang tak tahu apa yang menjadi tujuan hidupnya karena ia pun tak tahu apa keahlian yang dimilikinya. Walaupun saat ini sudah bermunculan berbagai tes minat dan bakat. Namun sebuah jalan terbaik untuk mengetahui apa keahlian yang kita miliki adalah melalui uji coba di lapangan. Dengan uji coba maka kita akan merasakan secara langsung suatu hal dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya. Dengan begitu maka kita tak akan kaget bila suatu saat kita terjun langsung dalam bidang tersebut karena kita sudah paham betul medan tempurnya.

Uji coba tak lain adalah sebuah cara yang dilakukan oleh seorang “Remaja Penjelajah” untuk mulai menjelajahi dunianya. Marilah kita mulai menjadi “Remaja Penjelajah” yang mengarungi lautan hidup menggunakan  bahtera berupa semangat untuk maju. Seorang “Remaja Penjelajah” tak akan pernah tahu secara pasti apakah wilayah yang ia lalui aman atau tidak sebelum ia memeriksa sendiri wilayah tersebut. Hal ini sama saja ketika kita ingin mengetahui apakah kita sanggup atau tidak untuk mendalami suatu bidang keahlian. Kita tidak tahu apakah kita sanggup sebelum kita mencobanya sendiri.

Semua berawal dari mencoba, mencoba sesuatu yang kita minati dan kita butuhkan untuk menjembatani kita menuju kesuksesan. Dengan mencoba sering kali yang sukar terasa lebih mudah. Mungkin kita punya mimpi yang indah, tapi kita merasa tidak mampu mengapainya karena itu sangat sulit untuk diwujudkan menurut kita. Namun kenyataannya, apa yang kita anggap sulit ternyata menjadi lebih mudah ketika kita mulai dengan berbuat. So, untuk tahu apakah kita sanggup atau tidak dalam melakukan sesuatu guna mewujudkan mimpi kita maka kita tidak boleh takut untuk  mencoba hal yang baru.

Dengan mencoba sesuatu yang baru sama saja kita memulai dari nol. Namun janganlah itu menjadikan kita takut gagal. Karena nyatanya banyak orang yang memulai dari nol lalu kemudian menjadi orang sukses seperti yang sering kita sebut from zero to hero.  Jika memang kita minat terhadap suatu hal maka cobalah dulu. Janganlah kita takut gagal, karena kegagalan malah justru bisa menjadi kunci kesuksesan seseorang. Dengan gagal maka seseorang akan memiliki pengetahuan dan pengalaman agar langkah kedepan menjadi lebih baik dan tidak mengulangi kegagalan yang pernah dialami. Dengan begitu maka kualitas dan daya saingpun akan semakin meningkat. Berbekal kualitas dan daya saing yang tinggi bukan tidak mungkin akan menjadi kunci kesuksesan seseorang dalam mewujudkan mimpinya.