Saturday, November 22, 2014

Integritas

Standard
Dari proses yang dilalui kita akan belajar betapa pentingnya integritas.
Integritas adalah ungkapan kejujuran, kekonsistenan, ketidakmunafikan.
Integritas bahkan bernilai jauh lebih tinggi dari sekedar jabatan atau nilai.

Integritas berbicara tentang seberapa bernilai diri kita.

Banyak orang ingin menang, ingin dianggap baik. Namun dengan menghalalkan segala cara. Bisa dengan berbohong, menipu, curang, dan lain sebagainya. Sejujurnya saya pun termasuk orang yang sangat sulit memahami dan menerapkan apa itu integritas sebelum ini. Ini bukan hal yang mudah untuk dipahami dan diterapkan seutuhnya. Itu karena terkadang ego kita untuk menang jauh lebih tinggi dari kebesaran jiwa kita.


Integritas, nilai yang dinanti oleh bangsa ini, oleh umat ini. Seberapa baikpun niatmu tak usah kita tipu sana sini, karena integritas adalah “kebaikan” itu sendiri.

Berkata jujur
Bersikap baik pada semua orang
Konsisten antara ucapan dan pebuatan
Kebesaran hati untuk memaafkan
Prasangka baik pada saudara kita
Menepati janji
Bertanggungjawab dalam mengemban amanah

Itulah nilai integritas yang harus kita lakukan

Kata orang, tak ada yang netral dalam hidup ini. Ada kecondongan akan kepentingan dan golongan. Dengan tegas saya katakan "benar". Tapi integritas tetaplah integritas, buat kita yang beramanah publik, kebaikan tidak lagi bemakna bagi golongan tapi ada kebaikan universal yang harus diusahakan dengan sekuat tenaga.

Maka, didiklah diri kita masing-masing untuk menjadi pribadi berintegritas, pribadi yang seirama antara perkataan dan perbuatan.

Tuesday, November 18, 2014

Sajak Pendek

Standard
Hampir lupa bagaimana rasanya mengetik tiap kata di blog ini. Tertulis, last post pada 15 Oktober 2014. Tak terasa lebih dari sebulan merindukan dashboard ini. Mungkin karena terlalu tersibukan dengan prioritas lain, khususnya prioritas akhir tahun. :D

Sedang terkejut.
Hari ini aku sedang terkejut dengan dzat yang maha kuasa. Betapa indahnya rencana-Nya, jauh lebih indah dari rencanaku dan tentunya rencanamu.

Tiada yang mustahil.
Jika Tuhan berkehendak, tiada yang mustahil. Mudah baginya mewujudkan kehendakmu, pun sebaliknya.

Terus berharap.
Ia mengajarkan terus berharap. Sekalipun mata manusia melihat suatu hal tak mungkin, Allah menyimpan harapan bagi kita bahwa semua mungkin terjadi. Maka tak boleh berhenti berharap, karena harapan adalah sumber kekuatan tindakan dan do'a.

Tuntas!. Detik ini merasa tuntas membayar kesalahan masa lalu. Meski sebenarnya terlalu dini. Sejatinya seorang pembelajar memang tak boleh abay pada hal penting sebagai bagian dari proses pembelajaran. Maka aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik seoptimal mungkin harus dikejar. 

Belajar.
Ini bagian dari proses belajar. Tak boleh mudah puas dalam belajar, harus terus haus akan ilmu. 

Mulai.
Sejatinya ini baru dimulai. BARU SAJA!. Ini semacam teguran halus untuk tak terlena pada satu hal dan lupa pada hal lain. Banyak yang bisa aku dan kamu lakukan. Maka mulailah dengan senyum keyakinan.

Percayalah.
Percayalah pada Tuhan yang membimbing tiap hembus nafasmu. Percayalah pada dirimu, ia terlalu hebat untuk tidak kau percaya, karena dirimu adalah ciptaan hebat dari dzat yang maha hebat. Maka percaya lah bahwa kau sanggup menggapai mimpimu atas izin-Nya.

Bersahaja.
Harusnya ini membuatmu bersahaja, bukan malah angkuh. Jika itu terjadi tanyakan pada dirimu, mungkinkan ini akibat dari "ujian" yang gagal?.

Cinta.
Dan lagi-lagi kita bicara tentang cinta yang merasuk dalam. Cinta meminta segala darimu, baik itu jiwa, raga, harta, dan segalamu. Maka, buktikan pada Ia yang kau cinta bahwa engkau pun layak mendapat cinta dari-Nya.