Sunday, November 11, 2012

Umi dan Bapak, Engkaulah Malaikatku di Dunia

Standard
Umi dan Bapak engkaulah malaikatku di dunia. Sejak aku dalam kandungan engkau selalu berusaha merawatku dengan baik, menjagaku, dan menyayangiku. Saat aku terlahir ke dunia, engkaulah perantara Allah untuk membimbingku ke jalan yang lurus. Di awal hidupku engkau berikan do'a mulia dalam wujud nama yang indah, pertanda harapanmu kepadaku. Engkaulah manusia paling awal yang mendidikku, memberikanku ilmu, mendekatkan aku pada Rabb semesta alam. 
Dari engkaulah ku memahami dunia ini. Aku sangat bersyukur kepada Allah SWT karena memiliki orangtua seperti kalian. Orangtua yang memahami hakikat hidup ini dan mengajarkannya kepadaku. Engkau ajari aku ilmu agama yang akan menjadi bekal utama dalam hidupku. Sebagai penerang bagi hidupku sehingga aku tak akan tersesat dalam kegelapan.
Engkau suri tauladan bagi kami putra putrimu, tak hanya berkata ataupun menyuruh tapi engkau mencontohkannya kepada kami anak-anakmu. Langkah kami dalam kehidupan ini terasa  tenang karena engkau mengajari kami untuk sholat. Setiap perbuatan kami adalah sedekah karena kau ajarkan kami untuk berbagi. Setiap langkah kami bermakna keikhlasan karena engkau telah mendidik kami untuk berserah diri kepada Allah. Hidup kami selalu indah karena engkau mengajari kami untuk terus memperbaiki diri.  Umi dan Bapak, engkaulah tauladan nyata dalam hidupku.
Jika harus ku pilih satu pahlawan dalam hidupku setelah Rosululloh maka kalianlah yang akan jadi pahlawan itu, pahlawan dalam hidupku. Pahlawan yang selalu berjuang tanpa lelah untuk mendidikku, membesarkanku  dan menjadikanku sosok muslim yang semoga diridhoi Allah SWT. Dalam malammu engkau jaga aku, tak hiraukan kantukmu, menyusui aku, mengganti popokku, dan tak pernah  tidur lelap sepanjang masa bayiku. Saat aku beranjak balita engkau masih setia menjagaku, nakal dan rewelku tak membuat engkau membenciku karena bagimu aku adalah separuh nyawamu. Kini akupun telah remaja dan hampir beranjak dewasa namun ternyata engkau masih sangat setia menjagaku, membimbingku dan tak ingin melihatku di jalan yang salah. Setiap hari engkau menghubungiku dari kota yang jauh disana hanya untuk tau keadaanku. Dan bahkan sampai kapanpun engkau akan selalu ada disampingku, mendampingiku, menimang putra putriku kelak dan berbahagia dalam setiap kebahagianku. Oh Umi dan Bapak engkau adalah pahlawan hidupku.

Friday, November 2, 2012

Pemuda Muslim Ideal dimataku, Sosok Tauladan dalam Kehidupan

Standard

Pemuda adalah sosok pewaris peradaban. Sosok yang akan mengemban amanah dari para pendahulunya. Ia berperan sebagai agen futuritas kehidupan. Sikapnya dimasa ini akan menentukan masa depan zamannya. Pemuda adalah tiang penyangga masa depan.

Dalam Islam, masa muda dipandang sebagai masa keemasan kehidupan manusia. Bahkan karena begitu pentingnya masa muda, Islam sangat memuliakan orang yang menghabiskan masa mudanya dengan ibadah kepada ALLAH.  Rasulullah SAW bersabda dalam hadits Abdullah bin Mas’ud RA, “Tidak akan beranjak kaki anak Adam pada Hari Kiamat dari sisi Rabbnya sampai dia ditanya tentang 5 (perkara) : Tentang umurnya dimana dia habiskan, tentang masa mudanya dimana dia usangkan, tentang hartanya dari mana dia mendapatkannya dan kemana dia keluarkan dan tentang apa yang telah dia amalkan dari ilmunya”. (HR. At-Tirmizi). Hadits tersebut menunjukan bahwa masa muda itu sangat penting.

Jika masa muda adalah masa yang sangat penting, lalu bagaimanakah sosok pemuda muslim ideal yang sesungguhnya?.  Bagaimana seharusnya ia bersikap?. Pemuda muslim ideal adalah pemuda yang memiliki semangat tinggi untuk menuntut ilmu. Menjadikan ilmunya sebagai dasar berakhlak mulia. Menjadikan setiap akhlak mulianya bermanfaat bagi agama, keluarga dan masyarakat. Serta menjadikan seluruh sikap hidupnya sebagai ibadah dan dakwah yang istiqomah. Pemuda muslim ideal adalah teladan dalam kebaikan.

Sudah seharusnya kita beramal dengan didasari ilmu yang haq. Ilmu yang akan menjadikan amalan kita bernilai ibadah dihadapan ALLAH SWT. Dengan ilmulah keridhoan ALLAH akan semakin dekat kepada kita. Jika diibaratkan, ilmu itu bagaikan ruh dalam jasad yang berupa amalan. Sehingga amalan yang tanpa didasari ilmu bisa jadi serupa dengan jenazah yang merupakan jazad tanpa ruh. Maka, sudah seharusnya pemuda muslim ideal selalu bersemangat untuk menuntut ilmu sebagai landasan amalannya.

Wujud nyata dari ilmu adalah amalan. Setelah memperoleh ilmu sesegera mungkin seorang pemuda muslim mengaplikasikannya melalui amalan sholeh. Amalan yang sudah diniatkan sebagai ibadah kepada ALLAH SWT. Dengan amal yang didasari ilmu maka lengkaplah sudah jazad ibadah seorang muslim. Setiap geraknya bernilai ibadah, setiap ucapannyapun selalu bermanfaat dan hidupnya Insya ALLAH berkah.