Lahir
sebagai putra ke tiga dari enam bersaudara membuat saya merasakan betapa
hangatnya hidup dalam sebuah keluarga besar. 4 Oktober 1994 silam saya lahir
dari harapan Bapak dan Umi yang telah memuncah untuk memiliki seorang anak
laki-laki. Demikianlah, hadirnya seorang Mokhamad Ali Zaenal Abidin di muka
bumi berawal dari harapan yang teramat-sangat.
"Harapan
adalah bukti bahwa manusia masih hidup, tanpa harapan manusia tak ubahnya
seongggok daging tak bernyawa"
Harapan
demi harapan itulah yang ingin saya rajut menjadi selembar permadani kehidupan
yang indah. Memaknai hidup sebagai sebuah pengabdian kepada Allah yang maha
kuasa. Terus belajar kapanpun, dimanapun, dan pada siapapun. Karena sejatinya
dalam hidup kita selalu belajar. Berusaha dan terus berjuang menebar manfaat
bagi sesama. Sangat berharap apa-apa yang diperbuat dapat memunculkan kebaikan
lain.
"Dalam
ruh pengabdian kita berjuang, merajut kebaikan untuk menginspirasi setiap
insan"
Ditempa
dari satu organisasi ke organisasi lain membuat saya begitu senang
berorganisasi. Menyukai menulis sebagai cara mengabadikan jejak
perjalanan hidup. Berminat dan berkomitmen menebar kebermanfaatan bagi umat dalam bidang food & nutrition.
Waktu
demi waktu pun berlalu begitu cepat. Syukur teriring atas begitu banyak karunia
Allah yang maha kuasa. Menjadikan diri ini mampu mengemban amanah sebagai
Presiden Mahasiswa BEM FK UGM 2014 dan Menteri Advokasi Kemasyarakatan BEM KM
UGM 2015. Serta satu anugerah luar biasa sebagai Mahasiswa Berprestasi Utama
Fakultas Kedokteran UGM 2014. Selain itu atas izin Allah telah selesai beramanah sebagai Presiden
Mahasiswa BEM KM UGM 2016 Kabinet Inspirasi Indonesia.
Salah satu langkah konkrit yang saya lakukan untuk mendalami keilmuan di bidang environment health related food safety, food policy and food quality management yaitu dengan menyelesaikan pendidikan strata 1 di Departemen Gizi Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM pada Juli 2017 (S.Gz/Nutritionist).
"Ketika perahu telah berlayar,
tak ada kata surut ke belakang, seberapa besarpun badai menghadang".
Jejak perjalanan ini akan terus menapaki kehidupan, betapapun sulitnya. Tak perlu takut maupun bimbang, karena diri ini sepenuhnya milik Allah dan akan kembali pada-Nya! a boy on the journey. (AZ)
Selengkapnya tentang saya, M. Ali Zaenal Abidin : CV M. Ali Zaenal
0 komentar:
Post a Comment