Kala itu orang
tua kita sibuk mencari satu atau beberapa kata. Tak seperti biasanya, mereka
teramat serius membuka lembaran buku, kitab, dan berbagai sumber hanya untuk
memperoleh “kata”. Begitulah yang
terjadi di hari turunya malaikat kecil di bumi. Ketika tangisan pertamanya
pecah, keharuan tak tertahan memuncah.
Hanya seuntai “kata”,
namun sangat bermakna. Karena kata adalah do’a dan ungkapan harapan pada
buah hati tercinta. “Kata” itu lah yang akan melekat pada ia, bahkan hingga
nisan kuburnya. Di setiap nama
ada do’a, ada cita. Maka, setiap panggilan yang terucap adalah do’a untuk
kebaikan si empunya. Begitupula kami, sebuah keluarga yang baru saja lahir.
Kami ingin di setiap waktu terucap do’a untuk kebaikan bersama.
Tujuh belas
Januari silam, kami resmi terlahir sebagai sebuah keluarga besar. Dengan empat
puluh tiga pengurus harian dan tujuh puluh delapan staff, keluarga ini bermula,
Badan Eksekutif Mahasiswa FK UGM 2014. Disinilah kami bernaung dalam perjuangan
tangguh satu tahun kedepan.
“Kobaran api perjuangan ini berasal dari
percikan api inspirasi”. Pendahulu kami
telah membuktikan betapa hebatnya mereka, betapa kokohnya tekat mereka, dan
betapa luarbiasanya perjuangan mereka. Demikian pula sahabat kami di FK UGM, di
UGM, dan bahkan seluruh rakyat Indonesia. Sungguh, semangat menebar manfaat
mereka luar biasa!.