"…Boleh jadi kamu
membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai
sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak
mengetahui." (QS. Al-Baqarah : 216)
Bismillahirohmanirrohim..
Sore ini, Minggu 9 September 2012 mendadak
hati ini tegerak untuk mencurahkan kenangan masa lalu, kenangan indah yang
sulit terhapuskan oleh waktu. Sebuah perjalanan menuju kampus perjuangan,
Universitas Gadjah Mada. Kisah perjuangan yang semoga memberikan banyak manfaat
bagi para pembaca.
Cerita ini berawal dari suatu sore di sekolah
asal ku yaitu SMAN 2 Purwokerto. Pengumuman peringkat paralel yang menentukan
peserta SNMPTN Undangan di umumkan. Nilai raport semester 3,4, dan 5 sangat
menentukan. Ketika ku lihat rankingku di semester 3 dan 4 hati ini lega dan
senang karena Alhamdulillah aku masih masuk 50% teratas kuota. Tapi saat ku
lihat ranking semester 5, sedikit tercengang ku mengetahui sebuah kanyataan
yang pernah ku khawatirkan sebelumnya. Yah hari itu aku merasa sedih karena
tidak direkomendasikan sekolah untuk mengikuti SNMPTN Undangan. Sebenarnya itu
tidak terlalu masalah untukku tapi kesedihan yang lebih ku rasakan saat melihat
raut kekecewaan tercermin pada kedua orang tuaku, Umi dan Bapak tercinta. Iya,
aku sadar bahwa ini salahku yang seolah mengabaikan nilai akademikku dan lebih
mementingkan amanahku di organisasi. Perjuangan 3 tahun seakan terbuang percuma
saat itu. Piagam dan sertifikat yang telah ku peroleh dari berbagai event kini
tak bisa ku harapkan untuk jadi jembatanku menuju bangku universitas
impianku.
Satu pintu sudah tertutup tapi ku yakin masih
ada pintu lain yang masih terbuka, pintu yang akan mengantarkanku menuju
kesuksesan dunia wal akhirot. Sungguh merasa beruntung saat itu, dalam keadaan
kecewa aku masih punya sosok-sosok luar biasa yang selalu
menyemangati,mendukung dan mendo'akanku. Umi, Bapak dan keluarga besarku. Waktu
terus berjalan, ketika kekecewaan mulai tersingkir dan terobati, ku coba
mengubah pengalaman pahit itu jadi sebuah motivasi luar biasa. Aku harus selalu
yakin dan percaya bahwa ALLAH SWT akan selalu memberikan yang terbaik bagiku.
Perjalanan dan penantian di bulan-bulan sulit
saat itu cukup menggoncangkan hatiku. Kadang aku merasa gelisah tentang masa
depanku. Walupun sesungguhya itu sangat tidak perlu. Hari-hari ku menjelang
SNMPTN tulis diwarnai dengan berjuta rasa. Semangat,optimis, takut, lelah dan
sebagainya. Tapi aku terus berusaha belajar & berdo'a dalam situasi sulit
itu.
Sedikit flashback lebih kebelakang sebuah
pepatah mengungkapkan "Jujur=Mujur", itulah salah satu penyemangatku.
Dengan penuh kerendahan diri atas nama ALLAH yang maha tinggi sedikit kisah
inspirasi tambahan dan sebuah kebaikan yang datangnya dari ALLAH dalam 3 tahun
masa studiku di SMA telah ku robohkan persepsi dunia pendidikan di Indonesia
bahwa "mencontek" dalam ulangan adalah wajar bagi siswa asalkan tidak
berlebihan. Alhamdulillah persepsi itu tidak berlaku bagi ku dan demikian pula
bagi beberapa saudara-saudara ku di smadha. 3 tahun tanpa mencontek, curang
atau apapun itu membuat 3 tahun itu menjadi kenangan yang sangat indah.
Kejujuran yang insya ALLAH akan membawa kami kepada keberuntungan dan ridho
ALLAH. aamiin. Dan saya pun yakin bahwa saya akan lebih bahagia saat saya ada
diposisi saya saat ini dari pada saat saya berhasil ditrima SNMPTN Undangan
tapi dengan cara yang haram justru mungkin akan mendatangkan kemurkaan
ALLAH. Na'udzubillah.
Diterima di Universitas Indonesia, itulah
keinginan ku saat itu. Universitas yang jadi harapan dan cita-cita sejak kelas
X. Tapi keinginan itu terombang-ambing saat ku dapat petunjuk setelah
melakukan sholat istikharoh bahwa aku sebaiknya meneruskan studi ke Gadjah
Mada. Sama sekali tak ada keinginan, minat atau apapun yang menarik saya untuk
mendaftar di UGM. Disisi lain aku yakin bahwa ALLAH adalah Dzat yang Maha tahu
segalanya, termasuk tahu yang terbaik untuk ku. Pertimbangan yang menguras
mental dan dalam keterbatasan waktu pendaftaran akhirnya ku putuskan untuk memilih
Teknik Lingkungan UI pada pilihan pertama dan Gizi Kesehatan UGM di pilihan
kedua pada SNMPTN Tulis 2012. Tak sampai disitu, karena begitu besarnya
keinginanku berkuliah di UI kemudian ku ikuti pula Seleksi Masuk (SIMAK) UI
2012 di Depok.